REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG -- KPU Kabupaten Karawang, Jawa Barat, mencatat ada empat dari 2.628 TPS yang kategorinya force majeure. Pasalnya, keempat TPS itu berada di wilayah pelosok serta lokasinya hanya tanah lapang. Bila terjadi bencana, seperti banjir, maka empat TPS itu terancam tak bisa didirikan.
Ketua KPU Kabupaten Karawang, Riesza Affiat mengatakan, empat TPS itu tersebar di tiga desa dan kecamatan. Yakni, di Desa Sedari, Kecamatan Cibuaya; Desa Tanah Baru, Kecamatan Pakisjaya; dan Desa Tegalwaru, Kecamatan Tegalwaru. Petugas yang akan mengirim logistik ke lokasi itu harus berjalan kaki karena tak bisa ditempuh dengan kendaraan.
"Makanya, kita lagi kebingungan, kalau nanti di hari pembuatan TPS tiba-tiba ada banjir bagaimana?" kata Riesza kepada Republika.co.id, Kamis (26/11).
Saat ini, keempat TPS itu jadi perhatian bersama. Lalu, belum ada solusi untuk mengantisipasi bila terjadi bencana. Tetapi, sebelum hal itu terjadi, pihaknya akan berkoordinasi dengan masyarakat atau aparat desa setempat agar bisa menyediakan bangunan untuk dijadikan lokasi pemungutan suara.
Menurut Riesza, saat ini logistik Pilkada sudah didistribusikan ke kecamatan, seperti kotak suara dan bilik suara. Tetapi, untuk kertas suara masih dalam proses pencetakan. Surat suara yang dicetak sebanyak 1.575.128 lembar ditambah 2,5 persen.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
