REPUBLIKA.CO.ID, NUSA DUA -- Aksi-aksi teror yang didalangi oleh Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) menjadi perhatian bersama negara-negara anggota ASEAN. Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Luhut Binsar Panjaitan mengatakan era terorisme yang saat ini berkembang adalah musuh bersama.
“Dalam pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN di Kuala Lumpur beberapa waktu lalu, negara-negara anggota bersepakat melawan terorisme dengan menetapkan sasaran, operasi terkendali, dan segala persiapan nyaris sempurna,” kata Luhut dalam Konferensi Kelapa Sawit Indonesia (IPOC) 2015) di Nusa Dua, Kamis (26/11).
Di Indonesia, Luhut mengatakan, radikalisasi dan terorisme menjadi kerja sama seluruh pemangku kepentingan. Seperti organisasi keagamaan (NU dan Muhammadiyah), serta elemen masyarakat dan asosiasi. Indonesia juga melakukan kerja sama intelijen, salah satunya yang baru-baru ini dilakukan dengan Australia.
Meski demikian, Luhut menekankan bahwa operasi penumpasan atau pendekatan militer tidak tepat dalam menangkal ISIS. Pemerintah memilih cara berbeda, yaitu pendekatan religius dan budaya.