Rabu 25 Nov 2015 23:50 WIB

Tingkatkan Cinta Budaya Lewat Lomba Cerita

Salah satu peserta lomba dongeng, Rania Khoirunisa, bercerita didepan penonton di Masjid At-Tin, Jakarta, Rabu (3/8).
Foto: Republika/Imam Budi Utomo
Salah satu peserta lomba dongeng, Rania Khoirunisa, bercerita didepan penonton di Masjid At-Tin, Jakarta, Rabu (3/8).

REPUBLIKA.CO.ID, BARABAI, KALSEL -- Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan bakal menggelar lomba cerita dengan bahasa Banjar pada Kamis (26/11) 2015 untuk meningkatkan rasa cinta terhadap budaya daerah.

Guru Bahasa Indonesia MAN I Barabai, Khairunnisa di Barabai Rabu (25/11) mengatakan, pihaknya telah melakukan seleksi terhadap para siswa di sekolahnya untuk dipilih mewakili lomba bercerita bahasa Banjar tersebut.

Menurut dia, lomba bercerita bahasa Banjar, merupakan salah satu upaya yang perlu didukung oleh seluruh sekolah dalam rangka menumbuhkan rasa cinta terhadap budaya daerah, terutama dalam menghadapi arus globalisasi saat ini.

Selain itu, kata dia, lomba tersebut juga bagus untuk meningkatkan kreatifitas dan kemampuan siswa untuk mengeksploitasi seluruh kemampuan yang dimiliki.

"Melalui lomba ini, anak-anak akan terus belajar tentang budaya dan adat istiadat yang saat ini sudah mulai pudar, karena tergerus oleh teknologi," katanya.

Menurut dia, peran guru bahasa Indonesia sangat penting sebagai pembimbing, fasilitator dan mewadahi penyaluran potensi maupun talenta siswa dalam bercerita, agar dapat berkembang lebih baik lagi.

Potensi dan kreatifitas bercerita siswa dapat dilihat pada saat ia tampil, ada siswa yang tampil seadanya, ada juga yang penuh persiapan dengan bersedia kostum maupun properti yang ia buat sendiri disamping itu potensi dan talenta siswa dapat kita lihat dari teknik bercerita dan penguasaan materi cerita.

Persiapan yang dilakukan oleh siswa, berarti juga mendorong siswa untuk rajin membaca, agar mendapatkan banyak inspirasi.

Kepala Perpustakaan MAN Barabai Rusmalina mengatakan, kemampuan siswa dalam bercerita bermula dari kegemaran membaca buku-buku cerita daerah kemudian dikembangkan sendiri oleh siswa untuk menjadi sebuah cerita yang menarik.

"Lomba cerita ini, juga akan mampu membuat para siswa mengeluarkan seluruh potensi dan daya imanjinasinya untuk menjadi seseorang yang lebih kreatif dan inovatif," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement