REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Wali Kota Malang Moch Anton ngebet ingin membangun Islamic Center di wilayahnya. Islamic Center itu nantinya untuk memfasilitasi para calon haji melakukan manasik haji sekaligus sebagai embarkasi dan asrama calon haji dari Kota Malang dan sekitarnya, seperti Blitar, Kediri, Pasuruan, dan Lumajang.
"Keberadaan Islamic Center itu nanti untuk memfasilitasi calon haji dari Malang raya maupun dari kota/kabupaten lain yang ingin berangkat dari Malang. Dengan catatan jika Bandara Abd Saleh sudah berstatus sebagai bandara internasional," kata Moch Anton di Malang, Selasa (24/11).
Menurut dia, dalam waktu dekat ini status Bandara Abd Saleh akan dikaji untuk dinaikkan menjadi bandara internasional. Dengan demikian, bisa menjadi embarkasi haji yang didukung dengan keberadaan Islamic Center yang sekaligus berfungsi sebagai asrama haji.
Jika bandara internasional belum bisa direalisasikan dan bangunan Islamic Center sudah jadi, menurutnya, bangunanan itu akan dialihkan fungsinya sebagai sarana edukasi siswa-siswi Kota Malang. Siswa-siswi bisa belajar untuk manasik dan juga merasakan menjadi calon jamaah haji, sehingga tetap bermanfaat.
Menurut Anton, keberadaan bandara internasional itu nanti akan semakin meningkatkan jumlah wisatawan yang berkunjung ke Kota Malang. Kalau ada bandara internasional, pesawat-pesawat besar dalam dan luar negeri bisa langsung ke Kota Malang, sehingga mempermudah wisatawan untuk datang ke kota ini.
Anton menambahkan, target pembangunan bandara dan meningkatkan statusnya menjadi bandara internasional itu untuk meningkatkan pendapatan daerah agar dapat membangun Kota Malang lebih baik, termasuk infrastruktur maupun sarana prasarana publik.
Ia mengatakan Kota Malang punya potensi besar untuk mengundang wisatawan domestik maupun mancanegara. "Potensi wisata di Kota Malang dan Malang raya ini cukup besar, kalau ada fasilitas yang memadai, saya yakin dunia pariwisata di wilayah Malang raya ini bakal semakin menggeliat," ujarnya.
Gagasan pembangunan Islamic Center tersebut mulai dihembuskan pada 2014. Rencananya, lokasi pembangunan ada di Kelurahan Arjowinangun, namun karena ada masalah dengan pembebasan lahan, akhirnya dipindahkan ke kawasan GOR Ken Arok. Islamic Center mulai dibangun tahun depan dengan anggaran sekitar Rp 30 miliar.