Selasa 24 Nov 2015 23:06 WIB

Para Guru Bernostalgia dengan Jokowi

Presiden Joko Widodo (keenam kiri) dan Mendikbud Anies Baswedan (keenam kanan) berfoto bersama perwakilan guru penerima Satyalancana Pendidikan pada acara puncak Peringatan Hari Guru Nasional ke-21 Tahun 2015 di Istora Senayan, Jakarta, Selasa (24/11).
Foto: Antara/Widodo S. Jusuf
Presiden Joko Widodo (keenam kiri) dan Mendikbud Anies Baswedan (keenam kanan) berfoto bersama perwakilan guru penerima Satyalancana Pendidikan pada acara puncak Peringatan Hari Guru Nasional ke-21 Tahun 2015 di Istora Senayan, Jakarta, Selasa (24/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 11 guru SMP dan SMA tempat Presiden Joko Widodo bersekolah bernostalgia dengan muridnya yang kini menjadi orang nomor satu di Indonesia. reuni dilakukan dalam acara makan siang bersama di Istana Presiden, Jakarta, Selasa (24/11).

"Kami cerita-cerita mengenai masa lalu, bernostalgia, dan banyak canda," ujar Sudadi (62 tahun), guru Jokowi semasa SMA.

Dia mengisahkan suasana makan siang semeja dengan Presiden Jokowi yang pernah jadi muridnya sangat akrab dan tidak berjarak. Hal yang tak pernah terpikirkan olehnya sebelumnya. Guru lainnya, Ramelan (84), menceritakan saat mendapat undangan peringatan Hari Guru Nasional di Jakarta yang dihadiri Presiden, sempat kaget. 

"Kami khawatir jangan-jangan ini penipuan," jelas Ramelan.

Setelah mengonfirmasi, ternyata hal itu benar. Akan tetapi, permasalahannya adalah biaya transportasi ke Jakarta. Maklum, sebagian besar guru Presiden Jokowi, saat ini berstatus pensiunan.

Sebanyak 11 guru Presiden Jokowi bersama guru-guru lainnya dijamu makan siang di Istana. Hal itu untuk menghormati para guru pada puncak Peringatan Hari Guru Nasional yang diselenggarakan di Istora Senayan, Jakarta, Selasa (24/11). Presiden Jokowi mengatakan guru bukan hanya sekadar sebuah pekerjaan melainkan menyiapkan masa depan bangsa.

"Ini yang harus digarisbawahi. Saya yakin bahwa karya guru akan melukiskan wajah masa depan RI," kata Presiden saat sambutannya. Menurut Jokowi, kualitas manusia Indonesia ditentukan oleh para guru sehingga para pengajar tersebut membentuk anak Indonesia yang bekerja berdasarkan etos kerja.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement