Selasa 24 Nov 2015 17:01 WIB

80 Ribu Sumur Resapan Harus Dibangun di Citarum

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Andi Nur Aminah
  Sampah menumpuk pada aliran sungai Cikapundung menuju Sungai Citarum di Bojongsoang, Kabupaten Bandung, Senin(3/3).  (foto: Septianjar Muharam)
Sampah menumpuk pada aliran sungai Cikapundung menuju Sungai Citarum di Bojongsoang, Kabupaten Bandung, Senin(3/3). (foto: Septianjar Muharam)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Jabar), terus serius memperbaiki daerah aliran sungai (DAS) Citarum. Salah satu bentuk keseriusannya, melakukan evaluasi revitalisasi Citarum dengan semua stakeholders.   

Menurut Wakil Gubernur Jabar Deddy Mizwar, di sepanjang DAS Citarum membutuhkan sekitar 80 ribu sumur resapan sebagai tempat penampungan air di saat musim kemarau dan mencegah banjir ketika musim penghujan. Namun saat ini, baru dibangun 2.100 sumur resapan.

"Idealnya 80 ribu sumur resapan tapi sekarang baru ada sekitar 2.100 sumur resapan, masih jauh," ujar Deddy Mizwar usai Rakor Tim Pembina dan Pengendalian Rehabilitaai Hutan dan Lahan d Wilayah DAS Citarum, Ciliwung dan Cisadane, di Gedung Sate Bandung, Selasa (24/11).

Deddy mengatakan, ada berbagai kendala yang dihadapi dalam pembuatan sumur resapan yang kapasitasnya bisa menampung 8.000 meter kubik air dalam setiap jamnya di DAS Citarum. Salah satunya, ialah tentang pendanaan.

Selain masalah anggaran, Deddy mengatakan ada juga perubahan struktur, baik struktural atau kultural. Selain itu, ada 6.100 hektare lahan milik masyarakat yang bersedia untuk ditanami. "Masyarakat sekarang mulai memiliki kesadaran menanam lahan mereka dengan tanaman keras," katanya. 

Menurut Deddy, pemerintah pusat melalui Kementerian Lingkungan Hidup mengucurkan dana sekitar Rp 40 miliar untuk penanganan DAS Citarum. Misalnya, pembuatan DAM penahan dan pengendali serta sumur resapan.

Untuk DAM pengendali tersebut, Deddy mengatakan ada di unit dua ordo atau di anak sungainya langsung. Sementara DAM penahan ada 150. "Itu baru terealisasi 70 persen. Kami harapkan akhir tahun ini bisa 100 persen," katanya.

Menurutnya, dalam rakor tersebut juga dievaluasi program vegetasi dari Kementerian Lingkungan Hidup di DAS Citarum, Cisadane dan Ciliwung yang sudah mencapai 30 persen. Namun, untuk program fisiknya seperti DAM pengendali penahan dan sumur resapan sudah 70 persen. Deddy berharap, pada Desember nanti semua program bisa selesai. 

"Khusus untuk lahan 6.100 hektare yang ditanami kembali itu melibatkan 7 ribu masyarakat setempat di DAS Citarum, Cisadane dan Ciliwung," katanya.

Selain itu, kata dia, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan BBWS Citarum tentang pembangunan fisik penanganan DAS Citarum. Apalagi, saat ini sudah memasuki musim penghujan. "Citarum harus diperbaiki agar saat hujan tak banjir dan kemarau tak kekeringan," katanya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement