Selasa 24 Nov 2015 11:31 WIB

Anggaran KA Cepat Bandung-Jakarta Capai Rp 70 Triliun

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Ilham
Kereta cepat yang rencananya dibangun untuk jalur Jakarta-Bandung.
Foto: Setkab
Kereta cepat yang rencananya dibangun untuk jalur Jakarta-Bandung.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Anggaran yang dibutuhkan untuk membangun rangkaian Kereta Api Cepat Bandung-Jakarta diperkirakan memakan biaya 55 miliar dolar Amerika atau bila dirupiahkan mencapai Rp 70 triliun.

"Sementara ini hitung-hitungannya masing diangka 55 miliar USD saat pra-FS," kata Direktur Utama Kereta Api Cepat Indonesia-China, Hanggoro kepada wartawan, Selasa (24/11).

Hanggoro mengatakan, pendanaan tersebut sebagian besarnya diperoleh dari China Development Bank. Yakni, pendanaan 75 persen dari China Development Bank, sisanya 25 persen dari 4 konsorsium.

"Project ini skemanya business to business. BUMN tidak boleh dan tidak ada jaminan negara," katanya.

Untuk mengurus Kereta Api Cepat itu, kata Hanggoro, dibentuklah konsorium yang terdiri atas PT Wika sebagai Ketuanya, PTKAI, PTPN VIII, dan Jasa Marga sebaagai Pilar Sinergi BUMN Indonesia. KA Cepat ini akan melintas sepanjang 150 kilometer dari Gede Bage Bandung hingga Halim, Jakarta. "Sekitar 150 kilometer dengan sistem doubletrack," katanya.

Disinggung mengenai kecepatan, Hanggoro mengungkapkan Kereta Api yang diproduksi oleh Cina ini sebenarnya didesign mampu melaju hingga 350 kilometer perjam. "Tapi untuk tahap awal kecepatan yang diizinkan hanya 200 kilometer perjam," katanya.

Dengan kecepatan 200km/jam itu dapat dipastikan jarak tempuh Bandung-Jakarta hanya memakam waktu 45 menit. Disinggung tarif yang akan diberlakukan, Hanggoro memastikan cukup proporsional. "Tahun 2019 kami rencanakan mulai operasional dan ditarif sekitar Rp 200 ribuan," katanya.

 

Menurutnya, kereta cepat ini nantinya akan bersinergi dengan kereta api perkotaan lainnya, seperti LRT atau MRT. Rutenya, dari Gede Bage ke Kota kemudian Padalarang dan Walini serta kembali lagi akan menggunakan jenis Kereta LRT.

Target pembangunan groundbreaking awal Triwulan II tahun depan, kata dia, memamakan waktu 3 tahun. Pihaknya sangat mengharapkan dukungan Gubernur dan seluruh masyarakat Jawa Barat dan DKI. "Gunakan teknologi Cina sekaligus keretanya pun dari sana," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement