Selasa 24 Nov 2015 02:15 WIB

Tinggalkan Hotel 2 Hari, Dokter Nepal Tewas di Deli Serdang

Rep: Issha Haruma/ Red: Indah Wulandari
Korban tewas (ilustrasi)
Foto: www.metro.co.uk
Korban tewas (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,MEDAN -- Seorang dokter dari  Nepal, Tej Bikram ditemukan tewas di sebuah lahan di Jalan H Anif Simpang Jalan Perjuangan, Desa Sampali, Percut Sei Tuan, Deli Serdang, Sumut, Ahad (22/11).

Bikram merupakan anggota rombongan tim medis yang akan melaksanakan kegiatan sosial berupa operasi katarak dalam rangka HUT TNI di wilayah Sumut.

Kapolresta Medan Kombes Mardiaz Kusin Dwihananto menjelaskan, Tej Bikram diketahui menghilang usai meninggalkan Hotel City Inn di Jalan Suyatsen.

"Ia meninggalkan hotel pada Jumat (20/11) sekitar pukul 06.10 WIB tanpa meninggalkan pesan kepada rekan satu kamarnya Hari Karki," kata Kusin, Senin (23/11).

Mardiaz mengatakan, kepastian bahwa mayat tersebut adalah Tej Bikram didapat dari pemeriksaan data-data dan keterangan rekan korban. Berdasarkan keterangan rekannya, lanjut Mardiaz, dari ciri-ciri dan pakaian serta sandal yang digunakan korban, diketahui bahwa mayat tersebut merupakan Tej Bikram yang menghilang dua hari.

Bikram, lanjut Mardiaz, tiba di Medan, Kamis (19/11) malam bersama rekan kerjanya Hari Karki. Setibanya di bandara Kualanamu mereka dijemput perwakilan dari Kodam 1 Bukit Barisan dan selanjutnya diantar menuju Hotel City Inn tempat mereka menginap.

Rekan sekamar Bikram mengetahui rekannya itu menghilang pada Jumat (20/11) pagi. Ia pun kemudian melaporkan kehilangan tersebut pada ketua rombongan yang menangani mereka selama di Medan dan langsung dilaporkan ke keamanan hotel.

"Pihak hotel City Inn sudah membuka rekaman CCTV hotel dan mendapatkan keterangan bahwa pada Jumat (20/11) pukul 06.10 WIB, Tej Bikram Karki keluar hotel mengenakan jaket warna hitam dan celana pendek warna coklat," ujarnya.

Saat ini, Mardiaz mengatakan, pihaknya tengah mengusahakan pengurusan dan pemulangan jenazah dokter tersebut. Ia mengklaim, koordinasi telah dilakukan dengan pemerintah Nepal.

"Karena perwakilan Nepal di Indonesia, khususnya di Medan tidak ada. Oleh karena itu kita sedang koordinasi dengan negara Nepal terkait pemulangan jenazah Birkam," kata Mardiaz.

Menurut Mardiaz, dari hasil pemeriksaan oleh tim medis Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sumut, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada korban. Bikram, lanjutnya, diketahui meninggal karena sakit.

"Tidak ada dibunuh. Kalau memang dibunuh ada tanda luka di tubuhnya. Kalau meninggal karena dirampok pun tidak ada barang yang hilang karena harta benda korban ada di hotel," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement