Senin 23 Nov 2015 21:39 WIB

Subang Siaga Bencana

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Andi Nur Aminah
Apel siaga bencana dilakukan dalam rangka mengantisipasi kemungkinan terjadinya bencana alam saat memasuki musim penghujan seperti banjir, longsor, pergerakan tanah, pohon tumbang, dan gempa bumi
Foto: ANTARA FOTO/Adeng Bustomi
Apel siaga bencana dilakukan dalam rangka mengantisipasi kemungkinan terjadinya bencana alam saat memasuki musim penghujan seperti banjir, longsor, pergerakan tanah, pohon tumbang, dan gempa bumi

REPUBLIKA.CO.ID, SUBANG -- Kabupaten Subang, Jawa Barat (Jabar), saat ini telah siaga mengantisipasi terjadinya bencana alam. Pasalnya, saat musim penghujan sebagian besar wilayah ini menjadi langganan bencana. Bahkan, berdasarkan data dari Taruna Siaga Bencana (Tagana) ada 27 desa di 14 kecamatan yang masuk zona merah tanah longsor.

Ketua Tagana Kabupaten Subang, Jajang Abdul Muhaimin, mengatakan, desa yang masuk zona merah tanah longsor itu ada di wilayah selatan. Karenanya, saat ini pemkab sudah siaga dalam hal menghadapi bencana tersebut. "Kami juga sudah sosialisasikan soal waspada bencana ini ke masyarakat," ujarnya, kepada sejumlah media, Senin (23/11).

Salah satunya, Tagana telah memberikan pendidikan ketama tim untuk penanganan bila terjadi bencana. Tim tersebut, kemudian mentransfer ilmunya ke masyarakat setempat. Sehingga, bila sewaktu-waktu wilayah mereka terjadi longsor, minimal warga tidak panik. Melainkan, mereka sudah bisa menyelamatkan diri dan keluarganya.

Secara terpisah, Kepala Seksi Bantuan Korban Bencana Dinas Sosial Kabupaten Subang, Tito Purwanto, mengatakan, pemkab telah menyiapkan logistik untuk memenuhi kebutuhan selama masa tanggap darurat bencana. Kapan pun logistik dibutuhkan, pihaknya siap mendistribusikan. 

"Kami juga pasang mata dan telinga selama 24 jam, untuk memerbaharui informasi soal kondisi di lapangan," ujarnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement