REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Memasuki musim penghujan, banjir dan longsor mengancam sejumlah daerah di Sumatra Barat (Sumbar). "Hujan masih di atas batas normal. Sehingga berdampak terhadap beberapa daerah," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Sumatra Barat, R Pagar Negara di Padang, Senin (23/11).
Dia mengatakan, BPBD bersama BMKG dan PVMBG sudah memetakan sejumlah daerah rawan tersebut. Seperti Kabupaten Pasaman Barat, Kabupaten Agam, Kabupaten Solok, Kabupaten Solok Selatan, Kabupaten Pesisir Selatan, Kota Padang, Kabupaten Padang Pariaman dan Kota Sawahlunto. "Ini sudah kita informasikan ke kabupaten dan kota. Agar bisa menyiagakan kelompok siaga bencana melalui alat peringatan dini," ujar Pagar.
Ia menuturkan, pada Sabtu (21/11) lalu, akibat hujan intensitas ringan hingga sedang yang mengguyur Sumbar, terjadi banjir dan longsor di sejumlah daerah, yaitu Pasaman, Kota Padang, dan Kabupaten Agam.
Bahkan, ia mengatakan, dua warga tewas akibat tanah longsor yang terjadi di Padang Sawah, Nagari Binjai, Kecamatan Tigo Nagari, Kabupaten Pasaman. Dua orang yang tewas tersebut, masing-masing bernama, Saripati (35 tahun) dan Riski (8 tahun). Sementara satu orang lainnya bernama Intan (6 tahun), menderita luka-luka akibat bencana tersebut.
Di hari yang sama, akses jalan dari Kota Padang menuju Kabupaten Pesisir Selatan, tepatnya di kawasan Bungus, tertutup tanah dan batu setebal dua meter, dengan lebar enam meter, dan panjang 10 meter.
Akibatnya, Pagar menuturkan, akses jalan yang menghubungkan Kota Padang dan Kabupaten Pesisir Selatan mengalami kemacetan panjang, sekitar 3,5 kilometer tepatnya di Bungus. "Kondisi jalan (saat itu) terputus total," jelasnya.
Kemudian, ia melanjutkan, tanah longsor menimbun satu mobil dan satu sepeda motor. Akibat kejadian tersebut, dua korban mengalami luka-luka, masing-masing Armon (50 tahun) dan Indri (17 tahun).
Sementara itu, Kepala BPBD Kabupaten Agam, Bambang Warsito mengungkapkan, banjir yang terjadi di daerahnya menyebabkan satu jembatan di Jorong Malabuah Kampuang Dagang Nagari Bawan, terputus. Banjir tersebut, juga merendam sejumlah rumah dan satu unit Puskesmas. "Banjir disebabkan tingginya curah hujan, sehingga sungai batang Anak Aia meluap. Untuk jembatan yang putus, akan kita siapkan jembatan darurat," kata Bambang menjelaskan.