Senin 23 Nov 2015 15:58 WIB

HMI Sampaikan Permintaan Maaf Terkait Insiden Pekanbaru

Rep: c14/ Red: Nidia Zuraya
Himpunan Mahasiswa Islam
Foto: Antara
Himpunan Mahasiswa Islam

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aksi kerusuhan mewarnai jalannya Kongres Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) di Kabupaten Kampar, Riau, sejak Sabtu (21/11) malam. Akibatnya, fasilitas umum di sejumlah titik rusak diamuk massa yang kebanyakan merupakan simpatisan HMI asal Makassar, Sulawesi Selatan. 

Ketua Umum PB HMI Arief Rosyid menuturkan, pihaknya menyesalkan kejadian tersebut yang telah merugikan masyarakat, khususnya penduduk Pekanbaru, Riau. Menurut dia, aksi ricuh ini ikut menjadi bahan koreksi HMI ke depannya. 

"Saya selaku Ketua Umum PB HMI meminta maaf kepada masyarakat Pekanbaru, Riau, jika ada yang kurang berkenan terhadap pelaksanaaan kongres. Insya Allah, kita akan terus mengevaluasi pelaksanaan Kongres HMI agar lebih berkualitas dan berintegritas," kata Arief Rosyid dalam pesan singkat kepada Republika, Senin (23/11). 

Sebelumnya dikabarkan, massa anggota HMI asal Makasar mengamuk setelah panitia kongres tidak memberikan fasilitas penginapan dan konsumsi. Massa bahkan sempat memblokade jalan menuju lokasi kongres di perbatasan Kampar-Pekanbaru. Aksi blokade tersebut mereka lakukan mulai Sabtu (21/11) malam dan berlanjut hingga Ahad (22/11). 

Meski sesaat berhasil diredam, massa beraksi kembali sehingga menimbulkan kerusuhan lanjutan. Bentrok pun pecah antaranggota HMI. Akibatnya, seorang anggota HMI asal Pekanbaru luka-luka terkena anak panah.

Arief menyebutkan, massa perusuh itu merupakan bagian dari rombongan penggembira asal Makassar. Jumlahnya mencapai seribu orang. Dia juga mengaku, kerusuhan itu sebagai bentuk militansi kader HMI. Sehingga, semua pihak dimintanya agar menahan diri. 

Dia juga meyakini, kerusuhan lebih disebabkan adanya miskomunikasi antara panitia dan sejumlah peserta. Arief menginginkan agar kerusuhan tak terulang. 

"Kehadiran rombongan penggembira menunjukkan antusiasme kader terhadap organisasi sangat tinggi. Keinginan mereka datang, jelas untuk menimba pengalaman dan belajar tentang organisasi. Ini membuktikan kalau HMI masih memiliki banyak (simpatisan) yang militan, namun hal itu harus disalurkan pada tempatnya," ujar dia. 

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement