REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Musim hujan di Priangan Timur khususnya di Kabupaten Tasikmalaya baru berlangsung sekitar tiga pekan.
Para petani mulai mengolah tanah dan menanam padi. Akan tetapi, petani harus mewaspadai hama dan penyakit tanaman di musim hujan. Sebab hama tanaman akan berdampak buruk pada kesehatan padi.
Kepala Bidang Produksi Padi dan Palawija, Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Kabupaten Tasikmalaya, Heti Heryati mengatakan, di saat musim hujan petani menghadapi masalah banjir, longsor, hama dan penyakit tanaman. Sebab, hama dan penyakit tanaman lebih banyak di musim hujan daripada musim kemarau.
"Kalau musim hujan biasanya penyakit wereng batang coklat yang menyerang tanaman padi," kata Heti kepada Republika, Senin (23/11).
Sekretaris Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Simpatik Kabupaten Tasikmalaya, M Yayan Royan menjelaskan, di musim hujan cuaca cukup mendukung untuk berkembangbiaknya organisme hama tanaman padi. Semua hama dan penyakit tanaman akan lebih cepat berkembangbiak saat musim hujan. Tapi, musuh alami hama tersebut juga sama cepatnya dalam berkembangbiak.
Jika musuh alami hama wereng populasinya lebih sedikit, maka hama wereng akan mewabah. Setelah mewabah akan membuat tanaman padi tidak sehat. Lebih jauh dari itu akan menurunkan hasil panen. Yayan menerangkan, hama wereng musuh alaminya laba-laba. Laba-laba memangsa hama wereng. Selain itu hewan-hewan lain yang memangsa wereng dapat dikatakan musuh alaminya.
Yayan mengungkapkan, tapi jika penggunaan pupuk kimia dan pestisida kimia secara intensif, maka akan membunuh seluruh jenis serangga. Termasuk musuh alami wereng akan ikut terbunuh.
"Lama kelamaan rantai makanan dan ekosistem akan tidak berjalan sebagimana mestinya," ujar Yayan.
Menurutnya, untuk mengatasi masalah hama dan penyakit tanaman. Menggunakan pestisida alami merupakan langkah bijak dalam rangka menjaga kesuburan dan kealamian alam.
Berdasarkan laporan Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Kabupaten Tasikmalaya. Masa tanam seharusnya dimulai sejak Oktober. Namun, karena kondisi lahan pertanian masih kekeringan, masa tanam kebanyakan dimulai pada November. Lahan pertanian di Kabupaten Tasikmalaya rata-rata bukan irigasi teknis, tapi irigasi desa.
Para petani menanam tergantung kondisi lahan pertanian dan pasokan airnya. Jika pasokan air di irigasi desa baik, tanpa instruksi pun para petani langsung menanam. Menyesuaikan dengan kondisi lingkungan di daerahnya masing-masing.