REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan, masyarakat tidak perlu khawatir dengan pasar bebas ASEAN yang akan diterapkan pada 2016, tapi yang perlu dikhawatirkan adalah kekurangan tenaga profesional.
"Kerja sama ASEAN itu tidak perlu dikhawatirkan karena kita punya pasar yang luas. Justru kita khawatir akan kekurangan tenaga profesional," kata Wapres saat membuka Musyawarah Nasional (Munas) VII Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, di Bandung, Jawa Barat, Senin (23/11).
Wapres mencontohkan seperti di Filipina, semua profesional pergi ke luar negeri.
"Maka apabila pengusaha tidak jaga usahanya dengan baik sehingga para profesionalnya tentu tidak puas dan dia pergi ke negara-negara yang lebih baik, maka kita akan kekurangan para profesional. Justru itu kita khawatirkan, bukan sebaliknya," tambah dia.
Selama ini banyak yang khawatir dengan diberlakukannya kesepakatan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) maka akan banyak tenaga kerja asing yang masuk ke Indonesia.
Wapres mengatakan, dalam sejarah di dunia tidak ada negara yang berpendapatan tinggi pekerjanya pergi ke negara dengan pendapatan lebih rendah.
Wapres mengatakan, perlambatan ekonomi yang terjadi saat ini dirasakan sebagian besar negara di dunia, tapi masing-masing negara punya kekuatan sendiri menghadapinya.
Indonesia juga mempunyai kekuatan yaitu jumlah penduduk yang besar artinya mempunyai konsumen dan juga tenaga kerja manusia yang kuat, serta punya kekayaan alam yang cukup baik.
"Kelebihan itu harus kita manfaatkan secara bersama-sama. Kita tentu tidak perlu khawatir dengan banyak hal. Walaupun kita selalu harus menghadapinya dengan sebaik-baiknya," ujar Wapres.