Ahad 22 Nov 2015 15:32 WIB

Wapres: HMI Adalah Aset Masa Depan

Red: M Akbar
Wapres Jusuf Kalla memberikan kata sambutan saat peresmian Munas IV Hidayatullah di Balikpapan, Kalimantan Timur, Sabtu (7/11).
Foto: Dok Hidayatullah
Wapres Jusuf Kalla memberikan kata sambutan saat peresmian Munas IV Hidayatullah di Balikpapan, Kalimantan Timur, Sabtu (7/11).

REPUBLIKA.CO.ID, KAMPAR -- -- Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (JK) mengatakan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) adalah aset masa depan bangsa sehingga dana Rp3 miliar dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Riau untuk kegiatan Kongres di Kampar Provinsi Riau adalah hal yang biasa.

"Biasa, menurut saya itu hal yang biasa," kata Jusuf Kalla kepada pers usai membuka Kongres HMI di sebuah hotel bintang lima di Kabupaten Kampar, Riau, Ahad (22/11).

JK mengatakan, bagi daerah dana yang disumbangkan itu merupakan investasi untuk generasi muda, yang pada dasarnya adalah untuk mengapresiasi dalam bidang kepemudaan.

Ia mengatakan investasi yang dimaksud adalah investasi masa depan, karena siapa yang tahu mereka ini kedepan akan menjadi orang berguna bagi nusa, bangsa dan agama termasuk bagi daerah.

"Siapa yang tahu, kalau besok-besok mereka ini menjadi pengusaha, dan duduk di kursi atau jabatan penting pemerintahan. Maka ini membutuhkan dukungan dari pemda," katanya.

JK mengatakan lagi bahwa dana tersebut tidak serahkan kepada pribadi atau seseorang tertentu, namun diterima oleh organisasi pemuda yang menjadi aset bangsa kedepan.

"Jadi kalau saat ini organisasi mahasiswanya di Riau dan di Indonesia adalah HMI, maka kemudian diberikan ke HMI. Dimana-mana, itu sudah biasa. Sejak dulu begitu," katanya.

Sebelumnya alokasi APBD Riau senilai Rp3 miliar untuk kegiatan Kongres HMI di Kabupaten Kampar, Riau, mendapat kritikan dari berbagai pihak.

Forum Transparansi Anggaran (Fitra) menyatakan dana sebesar itu adalah hal yang tidak wajar, terlebih menggunakan dana rakyat.

Koordinator Fitra Riau, Usman, mengatakan pemberian dana APBD kepada organisasi mahasiswa tersebut justru akan memberikan dampak buruk pada penerus bangsa, mereka akan menjadi terbiasa untuk menghamburkan uang rakyat.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement