Ahad 22 Nov 2015 07:06 WIB

Puluhan Jurnalis Ikuti Pelatihan 'Media Safety'

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Bilal Ramadhan
Sejumlah jurnalis melakukan aksi unjuk rasa di depan Mapolres Banyuwangi, Jawa Timur, Senin (9/11).
Foto: Antara/Budi Candra Setya
Sejumlah jurnalis melakukan aksi unjuk rasa di depan Mapolres Banyuwangi, Jawa Timur, Senin (9/11).

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI — Puluhan jurnalis baik cetak maupun elektronik mengikuti pelatihan media safety yang digelar PMI Kabupaten Sukabumi. Kegiatan tersebut dilakukan untuk membekali para wartawan agar paham mengenai penugasan di daerah bencana dan konflik serta kemampuan pertolongan pertama pada kecelakaan.

Pelatihan ini digagas PMI Kabupaten Sukabumi bekerjasama dengan Komite Internasional Palang Merah (ICRC) di Bumi Mandiri Center (BMC) Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi Sabtu (22/11).

"Dalam upaya penanganan bencana, diperlukan sinergitas antara PMI, pemerintah dan termasuk jurnalis,’’ ujar Ketua PMI Kabupaten Sukabumi Ayi Abdullah kepada wartawan.

Menurut dia, selama ini PMI dan jurnalis seringkali berada pada garda terdepan dalam peristiwa bencana alam. Sehingga PMI berupaya menggandeng wartawan agar lebih memahami mengenai pentingnya keselamatan ketika meliput ketika berada di lokasi bencana maupun daerah konflik. Pelatihan ini selain diberikan petugas PMI juga melibatkan ICRC.

Media and Public Communication Officer, Komite Internasional Palang Merah di Indonesia G Blomen Nomer atau sering disapa Sonny mengatakan, Sukabumi merupakan kabupaten pertama di Indonesia yang menggelar pelatihan media safety. Hal ini dikarenakan Sukabumi dinilai siap untuk menyelenggarakannya.

"Kami sebelumnya sudah melakukan di ibukota provinsi,’’ terang dia.

Sonny menerangkan para wartawan harus paham mengenai hukum humanitarian internasional dan perlindungan untuk jurnalis ketika meliput di daerah konflik. Hal ini untuk mencegah wartawan menjadi korban di dalam daerah konflik.ICRC juga lanjut Sonny, ingin memberikan materi mengenai teknis dasar dari pertolongan pertama.

"Sebabnya, wartawan berada di garis terdepan dalam bencana maupun kecelakaan,’’ imbuh dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement