REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Kementrian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), menyiapkan pencanangan gerakan pelestarian warisan budaya untuk kopi produksi Lampung. Pelestarian budaya ini dilakukan dalam rangka menjaga warisan budaya sebagai salah satu alat pemersatu bangsa.
"Budaya merupakan salah satu alat pemersatu bangsa. Bangsa yang kuat adalah bangsa yang mampu menjaga warisan budayanya. Dan di Lampung ini, kopi robusta memiliki daya tarik untuk diangkat sebagai salah satu warisan budaya Indonesia," kata Asisten Deputi Pemberdayaan Masyarakat Kemenko PMK, Magdalena, saat berkunjung ke Pemprov Lampung, Kamis (19/11).
Sebelumnya, Kemenko PMK sudah mencanangkan gerakan minum jamu bersama di Sukoharjo, Jawa Tengah, dan melestarikan tenunan songket di Palembang. Kabag Humas Biro Humas dan Protokol Pemprov Lampung, Heriyansyah, mengatakan Tim Provinsi Lampung dan Tim Kemenko PMK akan segera membuat master plan untuk dipresentasikan kepada Menko PMK Puan Maharani.
Rencananya gerakan pelestarian warisan budaya terhadap Kopi Lampung akan dilaksanakan pada 2016 mendatang. Rapat ini dihadiri Asisten Ekonomi Keuangan dan Pembangunan, Adeham, Kepala BPMPD Lampung, Yudha Setiawan, Kepala Bappeda Lampung, Taufik Hidayat, dan dirjen Kementrian Pertanian dan Perkebunan.