Kamis 19 Nov 2015 16:17 WIB

Begini Peran Unik Filantropi untuk Pencapaian SDGs

Filantropi Islam (ilustrasi).
Foto: Wordpress.com
Filantropi Islam (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga filantropi di Indonesia diharapkan bisa berperan signifikan dalam pencapaian target Sustainable Development Goals (SDGs). Kontribusi filantropi sangat dibutuhkan karena keberhasilan SDGs akan bergantung pada kemitraan global yang inklusif, keterlibatan aktif pemerintah, masyarakat sipil dan sektor swasta,  serta cara-cara inovatif untuk memobilisasi sumber daya keuangan dan teknis. 

Ketua Badan Pengarah Perhimpunan Filantropi Indonesia (PFI), Franciscus Welirang, mengatakan lembaga filantropi bisa berperan dengan menawarkan pendekatan baru yang saling melengkapi. "Lembaga ini punya sumber daya dan keahlian teknis yang unik dibandingkan dengan lembaga pemerintah dan swasta,” katanya di acara Philanthropy Learning Forum I, di Jakarta Kamis (19/11). 

Menurut Franciscus, keistimewaan lembaga filantropi adalah kemampuannya mengambil risiko yang lebih besar dan menetaskan proyek-proyek baru yang menunjukkan keberpihakan kepada isu atau masyarakat terpinggirkan. Lembaga filantropi juga memberikan perhatian dan dukungan kepada cara-cara baru dalam berderma. 

Berderma yang lebih strategis dan efektif dengan melibatkan anak muda dan penggunaan teknologi informasi. “Lembaga filantropi juga memiliki hubungan yang luas dengan organisasi masyarakat sipil (OMS) dan komunitas lokal melalui fungsi hibah mereka,” jelasnya.

 

SDGs merupakan seperangkat tujuan universal berikut target dan indikatornya dari agenda pembangunan di tingkat global yang disepakati pada pertemuan United Nation Sustainable Development Summit di New York Amerika Serikat, pada 25 September 2015. 

SDGs mengandung 17 tujuan dengan 109 target dan diharapkan dapat menanggulangi berbagai masalah global. Termasuk menghapuskan kemiskinan dan kelaparan, memajukan kesehatan dan pendidikan, membangun kota-kota secara berkelanjutan, memerangi perubahan iklim, serta melindungi lautan dan hutan. 

Dia mengatakan, SDGs didukung oleh 193 negara anggota PBB dan digunakan untuk membingkai rencana pembangunan nasional negara-negara di seluruh dunia selama 15 tahun ke depan.

Untuk meningkatkan peran dan keterlibatan lembaga filantropi dalam pencapaian SDGs, telah diluncurkan SDGs Philanthropy Platform oleh tiga lembaga filantropi global. Penerapan platform tersebut dimulai di beberapa negara percontohan, yakni  Ghana, Kenya, Kolombia dan Indonesia. 

Mitra utama SDGs Philanthropy Platform di Indonesia adalah Perhimpunan Filantropi Indonesia (PFI). 

Timotheus Lesmana, Ketua Badan Pengurus PFI, menjelaskan bahwa SDG Philanthropy Platform bertujuan memfasilitasi dialog internasional untuk tujuan kolaborasi antar lembaga filantropi. Platform ini berfokus pada upaya memasukkan filantropi di lanskap pembangunan dengan membantu lembaga-lembaga filantropi lebih memahami peluang untuk terlibat dalam proses dan tujuan pembangunan global. 

“Platform ini juga akan membantu pemerintah dan badan-badan PBB dalam memahami nilai tambah dari keterlibatan langsung lembaga-lembaga filantropi, termasuk memperkuat aspirasi dari para penerima manfaat dan mitra lembaga filantropi dalam menentukan dan mencapai target pembangunan,” jelasnya.

 

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement