REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Normalisasi Sungai Cisadane yang melintasi Kota Tangerang dan Kabupaten Tangerang akan mulai dilakukan pada 2016, kata Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) T Iskandar.
"Tahun depan kami menyentuh Sungai Cisadane. Program normalisasi. Hasil studi ada 26 km yang harus dilakukan normalisasi," ujar dia di Gedung BBWSCC, Jakarta, Rabu (18/11).
Ia menuturkan untuk 2016, pihaknya akan mengerjakan normalisasi sepanjang lima kilometer di lahan yang sudah dibebaskan oleh pemerintah Kota Tangerang. Biaya yang dibutuhkan dalam menormalisasi Sungai Cisadane sepanjang lima km tersebut, kata dia, adalah sebesar Rp 250 miliar, sedangkan untuk keseluruhan 26 km, ia memproyeksikan akan membutuhkan dana sekitar Rp 1,8 triliun dalam hitungan tahun ini.
Normalisasi tersebut, ujar dia, tidak berbeda dengan pengerjaan normalisasi Sungai Ciliwung yang telah lebih dulu dinormalisasi dan kini prosesnya masih berlangsung. "Modelnya sama dengan normalisasi Ciliwung, banyak longsor, sedimen dikeruk, sungai lebih besar," kata Iskandar.
Sedangkan untuk kesulitan, menurut dia, Sungai Cisadane lebih lebar dari Sungai Ciliwung serta terdapat pemukiman di sekitar bibir sungai, tetapi tidak sepadat Sungai Ciliwung. Terkait urgensi, Iskandar mengatakan beberapa tempat Sungai Cisadane terjadi longsor serta terdapat pemukiman sehingga diperlukan penataan dengan garis permanen okupasi lahan.
Ia meminta dukungan Pemerintah Kota dan Kabupaten Tangerang dalam menjalankan normalisasi Sungai Cisadane, khususnya dalam pembebasan lahan.