Rabu 18 Nov 2015 18:37 WIB

Setya Novanto Pilih Lewat Pintu Belakang

Rep: Agus Raharjo/ Red: Nidia Zuraya
Ketua DPR Setya Novanto berjalan meninggalkan Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (17/11).
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Ketua DPR Setya Novanto berjalan meninggalkan Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (17/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA—Ketua DPR Setya Novanto mulai menghindar dari awak media sejak dilaporkan Menteri ESDM, Sudirman Said atas dugaan pencatutan nama Presiden dan Wakil Presiden.

Wakil Ketua Umum Partai Golkar hasil musyawarah nasional Bali itu datang ke kantornya melewati pintu belakang. Selama ini, saat berkantor, Setya Novanto selalu melewati pintu utama Gedung Nusantara III Kompleks Parlemen Senayan.

Sejak mencuat nama Setya Novanto dalam lembar laporan Menteri ESDM besarta transkrip rekaman pembicaraan yang bocor ke media, Setya Novanto menghindari bertemu dengan awak media yang selalu menunggu di lobi gedung nusantara III DPR RI. Rabu (18/11) pagi, Novanto bahkan tidak terlihat memasuki kompleks parlemen untuk berkantor. Namun, saat wartawan Republika memeriksa di ruangan pimpinan DPR lantai 3, yang bersangkutan sudah ada di kantor menemui delegasi negara Swiss.

Awak media yang belum membuat janji tidak diperkenankan untuk memasuki ruang pimpinan DPR dan bertemu Setya Novanto. Seharian, mantan bendahara umum Partai Golkar ini berada di ruangannya menerima tamu. Namun, jelang sore hari sekitar pukul 16.00 WIB. Pihak pengamanan dalam (pamdal) mengatakan Setya Novanto sudah tidak di tempat.

Ketua DPR tersebut keluar melalui pintu belakang, atau pintu yang tembus dengan gedung Sekretariat Jenderal DPR RI. Padahal, banyak awak media yang sudah menunggu di depan pintu keluar ruangan pimpinan DPR di lantai 3 Gedung Nusantara III.

Baca juga:

Ini Identitas Pengusaha yang Ikut Dilaporkan Sudirman Said ke MKD DPR

Junimart: Pengaduan Sudirman Bisa Jadi Fitnah

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement