Rabu 18 Nov 2015 14:59 WIB

Kawah Gunung Bromo Masih Ditutup

Rep: Lintar Satria Zulfikar/ Red: Bilal Ramadhan
Aktivitas Gunung Bromo difoto pada Selasa (17/11) pukul 07/30 WIB.
Foto: Ist
Aktivitas Gunung Bromo difoto pada Selasa (17/11) pukul 07/30 WIB.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG — Asap sulfatara di kawah Gunung Bromo terpantau masih mencapai ketinggian 50-100 meter dari puncak kawah. Asap itu berwarna putih tipis hingga sedang juga tercium pekat bau belerang.

“Status tetap Waspada, hanya saja bukan berarti bromo ditutup total seperti isu di luaran dalam status itu batas aman pendakian sampai 1 Km dari kawah, jadi di laturan pasir masih bisa,”kata Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semuru (BB-TNBTS) Ayu Dewi Utari, Rabu (18/11).

Data ini berasal dari Pos Pemantauan Gunung Api (PPGNA) Bromo Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) yang diterima BB-TNBTS. Berdasarkan keterangan PPGA kegempaan masih tinggi dibandingkan biasanya.

Pekan lalu sempat muncul asap berwana pekat selama dua hingga tiga hari dari kawah Bromo. Kini asap pekat itu sudah mulai berkurang dan berganti dengan asap putih tipis hingga sedang.

Namun status masih Waspada dan wisatawan tetap dilarang mendaki sampai ke bibir kawah. Meski pun begitu wisatawan masih bisa melihat sunrise dari penanjakan dan sekitarnya. Wisatawan juga tetap dapat menikmati lautan pasair dan savana.

 

Semetara itu jalur pendakian ke Gunung semeru longsor. Hal inilah yang membuat pendakian ke gunung Semeru masih ditutup sampai pertengahan November. Jalur pendakian yang longsor ada di sekitar pos 3 Waturejeng.

“Ada tiga titik longsor yang kami temukan, paska kebakaran Oktober kemarin, longsor itu membahayakan pendaki sehingga sampai sekar masih kami tutup,” kata Ayu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement