Rabu 18 Nov 2015 02:37 WIB
Serangan Teror Paris

Begini Saran Menlu Retno Atasi Terorisme

Rep: c33/ Red: Agung Sasongko
Menlu Retno Marsudi memberikan keterangan pers terkait pembebasan dua WNI yang disandera kelompok bersenjata di Kantor Kemenlu, Jakarta, Jumat (18/9).
Foto: Antara/HO/Kemenlu/Rudi Hartanto
Menlu Retno Marsudi memberikan keterangan pers terkait pembebasan dua WNI yang disandera kelompok bersenjata di Kantor Kemenlu, Jakarta, Jumat (18/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi dalam pertemuan pleno APEC tingkat Menteri di Manila, Selasa(17/11) mengecam keras serangan teror di Paris. Menurutnya, Tidak ada satu negara pun yang dapat terhindar dari ancaman ekstrimisme dan terorisme.

Sebagai ancaman global, kata dia, diperlukan aksi dan kerja sama global yang nyata untuk memerangi ancaman tersebut.  "Kita mengecam keras tindakan keji ini. Kita mengecam dalam segala bentuk dan cara apapun" ujarnya.

Guna memerangi ekstrimisme dan terorisme, Menlu Retno menyarankan perlu menyelesaikan akar masalah seperti kesenjangan pembangunan, pengangguran, dan ketimpangan lowongan pekerjaan. Karena itu, penting bagi anggota ekonomi APEC untuk menerapkan kebijakan pembangunan inklusif  dan membentuk komunitas  tangguh sehingga pembangunan dapat dirasakan oleh seluruh rakyat.

Menlu Retno pun menyarankan APEC memanfaatkan bonus demografi yang dimilikinya dalam mewujudkan komunitas yang tangguh dan berkelanjutan. Pencapaian pembangunan inklusif dan membentuk komunitas yang tangguh memerlukan perbaikan bidang ekonomi. "Pembangunan inklusif ini nantinya akan membawa kesejahteraan bagi semua -kesejahteraan dimana tidak ada satu orangpun yang akan tertinggal," ujarnya.

Diketahui, pertemuan tingkat menteri (PTM) APEC merupakan yang ke-27 berlangsung pada 16-17 November 2015 untuk mempersiapkan substansi pembahasan KTT APEC. PTM APEC dihadiri oleh Menlu, Mendag dan menteri dari 21 Ekonomi APEC. Menlu dan Mendag Filipina, bertindak sebagai ketua ketua bersama pertemuan ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement