Selasa 17 Nov 2015 23:54 WIB

Banjir Kiriman tak Terbendung di Wilayah Jakarta Timur

Rep: c21/ Red: Andi Nur Aminah
Warga melintasi banjir kiriman saat melanda kawasan Kampung Pulo, Jakarta Timur, Selasa (5/8). (Republika/ Yasin Habibi).
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Warga melintasi banjir kiriman saat melanda kawasan Kampung Pulo, Jakarta Timur, Selasa (5/8). (Republika/ Yasin Habibi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 67 petugas penanganan prasarana dan sarana umum (PPSU) dari Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur, membersihkan Jembatan Jalan Rayu dan Pintu Air Hek. Sejak tiga hari yang lalu, debit Kali Baru naik secara drastis.

"Meskipun hujan tidak terlalu deras, namun curah hujan di Bogor dan Depok terbilang tinggi," ujar Wakil Camat Kramat Jati, Mardiasuti, Selasa (17/11).

Menurut Mardiasuti, air yang datang dari arah Bogor dan Depok sangat deras. Kemudian, karena ketinggian air telah mencapai bibir jembatan, sampah yang mengambang menyangkut.

Selain itu, di saringan sampah Pintu Air Hek ketika dipenuhi sampah tidak akan dapat mengalihkan air ke Kali Cipinang. Sebab sodetan, berupa saluran Gendongan tidak dapat menahan debit air yang tinggi.

Besarnya saluran sodetan peninggalan Belanda tersebut tidak lebih dari satu meter. Itulah yang memicu jalan di sekitarnya terkena dampak banjir. Sementara jika debit air tidak terlalu tinggi, dipastikan sampah akan terbawa arus, sedangkan kali tidak mengalami luapan.

Mardiasuti menuturkan pada Ahad (15/11) kemarin, Bendungan Katulampa siaga satu, sejak pukul 21.00 WIB dan sampai ke wilayah Jakarta Timur sekitar enam jam kemudian. Meskipun cuaca di Jakarta hanya gerimis, namun banjir kiriman membuat air tidak terbendung. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement