Selasa 17 Nov 2015 18:25 WIB

Pengacara: Ba'asyir Sebut ISIS is Closed

 Ustadz Abu Bakar Baasyir saat mendengarkan pembacaan putusan atas kasusnya di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (16/6).
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Ustadz Abu Bakar Baasyir saat mendengarkan pembacaan putusan atas kasusnya di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (16/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Terpidana kasus terorisme Abu Bakar Ba'asyir melalui tim kuasa hukummnya enggan memberikan komentar terkait kelompok bersenjata ISIS.

"Tapi terakhir saya ke sana (Lembaga Pemasyarakatan Nusakambangan) pekan lalu beliau (Ba'asyir) bilang tidak ada lagi komentar soal ISIS, "ISIS is closed", itu dia sampaikan ke saya," kata kuasa hukum Abu Bakar Ba'asyir, Achmad Michdan di Jakarta, Selasa (17/11).

Ia mengatakan terkait ISIS, Ba'asyir sudah menyatakan sama sekali tidak mengetahui informasi yang jelas terkait perkembangan ISIS sementara kliennya berada dalam penjara. "Menurut beliau (Baasyir), persoalan ISIS sudah tidak ada lagi dan beliau mengatakan bahwa itu sudah 'clear' (selesai)," ujarnya.

Sebelumnya, Asisten pribadi ustad Abu Bakar Baasyir (ABB), Hasyim Abdullah, menyatakan bahwa terpidana kasus terorisme itu tidak berbaiat kepada kelompok bersenjata ISIS melainkan pada Daulah Khilafah Islamiyah.

Terkait pemberitaan mengenai ustad Abu Bakar Ba'asyir (ABB) membaiat sejumlah terpidana kasus terorisme di Lembaga Pemasyarakatan Pasir Putih, Pulau Nusakambangan, Cilacap, Hasyim mengatakan bahwa hal itu perlu diluruskan.

"Ustaz ABB itu bukan membaiat yang ada di dalam (Lapas Pasir Putih), tetapi bersama-sama dengan orang yang sepaham atau orang yang sudah sepakat untuk berbaiat kepada khilafah," ujarnya.

Dari 43 terpidana kasus terorisme di Lapas Pasir Putih, kata dia, ada 23 orang termasuk Ba'asyir yang sepakat untuk berbaiat kepada khilafah. Menurut dia, Ba'asyir menghormati perbedaan keyakinan sehingga tidak memaksa terpidana kasus terorisme lainnya untuk berbaiat kepada khilafah.

"Masalah berbaiat itu masalah perbedaan sudut pandang dalam agama. Mestinya ulama berbicara masalah ini," katanya. Pemberitaan itu muncul setelah beredarnya foto Ba'asyir bersama sejumlah terpidana kasus terorisme lengkap dengan bendera ISIS.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement