REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Laporan Menteri ESDM Sudirman Said ke MKD soal pelaku pencatutan nama Presiden dan Wakil Presiden dalam perpanjangan kontrak PT Freeport Indonesia menarik pertanyaan publik. Sekretaris Fraksi Partai Golkar DPR, Bambang Soesatyo meminta kepada siapa pun pelakunya untuk meminta maaf.
"Segeralah meminta maaf kepada rakyat, khususnya kepada (Presiden) Jokowi dan (Wapres) JK (Jusuf Kalla)," kata Bambang, Selasa (17/11).
Ia menjelaskan, pencatutan nama presiden dan wakil presiden membuat pemimpin negara seolah-olah ikut meminta bagian. "Seolah-olah dikesankan meminta bagian saham dari perpanjangan kontrak PTFI tersebut," katanya.
Majelis Kehormatan Dewan juga diminta untuk tidak ragu menindak lanjuti laporan Menteri ESDM Sudirman Said pada Senin (16/11). Siapapun pelakunya, semua harus ditindak lanjuti secara serius dan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Sebagai perwakilan fraksi Partai Golkar, Bambang juga menegaskan sikap bahwa partainya mendukung pengusutan secara menyuruh. Terlebih lagi untuk kebaikan DPR sebagai lembaga yang patut dijaga marwah dan kehormatannya. (Baca: Freeport tak Ikut Campur Soal Pencatut Nama Jokowi)