Selasa 17 Nov 2015 11:20 WIB

Setya Novanto: Presiden dan Wapres Harus Dihormati

Ketua DPR Setya Novanto (kanan) dan Wakil Ketua DPR Fadli Zon (kiri) berjalan menuju ruang pertemuan dengan Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (5/11).
Foto: Antara/Widodo S. Jusuf
Ketua DPR Setya Novanto (kanan) dan Wakil Ketua DPR Fadli Zon (kiri) berjalan menuju ruang pertemuan dengan Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (5/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPR RI Setya Novanto menyiratkan bahwa dirinya tidak mungkin mencatut nama presiden dan wakil presiden dalam hal apapun. Menurutnya, karena keduanya merupakan simbol negara yang harus dihormati.

"Yang pertama tentu saya melihat di media bahwa saya (dikatakan) membawa atau mencatut nama presiden. Tapi yang jelas bahwa presiden, wapres adalah simbol negara yang harus kita hormati dan juga harus dilindungi," kata Setya Novanto di gedung parlemen, Jakarta, Selasa (17/11).

(Baca: Sigma: Menteri tak Bisa Mengadu ke MKD)

Sebelumnya Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said menyebut adanya politikus berpengaruh di DPR RI yang mencatut nama Presiden dan Wakil Presiden dalam negosiasi terkait perpanjangan masa kontrak dengan perusahaan tambang Freeport. Belakangan dalam wawancara ekslusif dalam program Mata Najwa di Metro TV, Sudirman membenarkan politikus yang dimaksud adalah Ketua DPR RI Setya Novanto.

Setya Novanto menyatakan tidak pernah bertemu secara khusus dengan Sudirman Said. Sehingga menyangkut hal-hal yang diutarakan Sudirman di muka publik, Setya Novanto meminta media massa menanyakan langsung kepada yang bersangkutan.

(Baca: JK Dukung Sudirman Lapor ke MKD)

Setya Novanto juga menyebut langkah Sudirman Said melaporkan dirinya ke Mahkamah Kehormatan Dewan sah-sah saja. Namun dia meminta masalah tersebut agar disampaikan secara jelas. 

Ditemui terpisah politikus Golkar Bowo Sidik Pangarso menilai bahwa apa yang sudah disampaikan Sudirman Said di ranah publik harus bisa dipertanggungjawabkan jika tidak terbukti kebenarannya. Di sisi lain jika apa yang disampaikan Sudirman terbukti, Bowo menilai Presiden Jokowi sepatutnya mendorong orang yang mencatut namanya untuk meminta maaf kepada publik.

(Baca: Rizal Ramli No Comment Soal Pelaporan Sudirman Said)

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement