Senin 16 Nov 2015 02:22 WIB

Panglima Gatot: TNI yang Ditembak Polisi Sedang Kejar Pencuri

Rep: C93/ Red: Ilham
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo.
Foto: Setkab
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panglima Tentara Nasional Indonesia, Jenderal Gatot Nurmantyo menyampaikan keterangan bahwa benar pada tanggal 13 November 2015 telah terjadi aksi penembakan terhadap Prajurit TNI. Dua anggota Detasemen Intelijen Kodam III Siliwangi ditembak anggota Buser Polres Muara Enim di wilayah Lubuk Linggau.

Kedua prajurit TNI yang ditembak adalah Kapten (CHB) Edi yang terkena tembakan di bagian perut kanan dan Serda Denden terkena tembak di bagian paha.

 

Dalam peristiwa tersebut, menurut Gatot, kesemua prajurit TNI yang berada dalam satu tim sebanyak delapan orang sedang melaksanakan tugas satuan dengan di lengkapi surat perintah dibawah pimpinan Kapten Edi. Tugas yang sedang mereka jalankan adalah melakukan pengejaran terhadap pelaku pencurian mobil milik Puskopad Kodam III Siliwangi yang dicuri dan dijual kepada komplotan penadah mobil curian di wilayah Lampung.

 

“Sebelummnya, Satuan Den Intel Kodam III Siliwangi telah  melakukan langkah-langkah, antaralain membuat laporan kepolisian tentang hilangnya kendaraan tersebut ke Polrestabes Bandung,” kata pria kelahiran Tegal, Jawa Tengah tersebut, pada siaran pers yang diterima Republika.co.id, Ahad (15/11).

 

Gatot melanjutkan, prjurit TNI yang bertugas juga telah melakukan koordinasi awal dengan unit Intel Kodim Lubuk Linggau, untuk melakukan penjajakan terhadap lokasi keberadaan mobil curian. “Mereka membantu mencari dan melakukan penangkapan terhadap pelaku pencurian mobil atas nama Saudara Yudas di Jalan Otista  Kecamatan Leles, Kabupaten Garut,” tambah pria 55 tahun tersebut.

 

Gatot melanjutkan, dalam pelaksanaan tugasnya, Den Intel Kodam III Siliwangi telah berhasil menangkap tiga orang pelaku sindikat pencurian dan penadahan mobil. Ketiganya adalah Herman di daerah Lampung, Edi di Muara Enin, dan Triono (pecatan anggota Polri) di Prabumulih.

Selanjutnya, dalam pengembangan untuk menangkap pelaku Deni, anggota Den Intel melakukan pengendapan sasaran di wilayah Lubuk Linggau. Di sanalah mereka didatangi lima unit mobil Buser Muara Enim yang langsung mengepung dan menyergap.

 

“Saat itulah terjadi aksi penembakan oleh anggota Buser terhadap tim TNI dalam posisi tiarap yang mengakibatkan dua anggota TNI luka tembak,” kata Gatot.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement