REPUBLIKA.CO.ID, JAMBI -- Status siaga darurat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) dan bencana asap di Provinsi Jambi diturunkan menjadi transisi darurat karena cuaca di daerah itu mulai membaik.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jambi Arif Munandar mengatakan peralihan status dari siaga darurat menjadi transisi darurat dilakukan setelah melihat situasi yang mulai kembali normal.
"Status transisi darurat ini akan diberlakukan hingga tanggal 30 November 2015 mendatang. Jika sebelum tanggal 30 kondisi terus membaik kemungkinan status tanggap darurat akan di cabut. Sementara ini status transisi darurat," katanya, Ahad (15/11).
Penetapan status transisi darurat kata Arif juga dikarenakan pertimbangan membaiknya aktivitas penerbangan di Bandara Sulthan Thaha Jambi yang tidak terkendala lagi karena kabut asap.
Selain itu, aktifitas sekolah saat ini juga sudah mulai berjalan lancar, serta ISPU yang sempat masuk kategori berbahaya untuk kesehatan akibat kabut asap, kini mulai berangsur normal.
"Sekolah-sekolah sudah mulai lancar kembali dan tidak ada lagi asap yang dapat mengganggu anak-anak sekolah," kata Arif menjelaskan.
Tidak hanya itu, hujan yang saat ini sudah mengguyur seluruh wilayah Jambi telah memudahkan proses pemadaman hingga titik hotspot saat ini nol, atau tidak terdeteksi adanya titik panas.
Meski demikian, Arif mengatakan upaya pendinginan hingga saat ini masih dilakukan di areal gambut Tahura dan Berbak, karena di area lahan tersebut masih berkemungkinan adanya api yang tidak terjangkau hujan.