Senin 16 Nov 2015 06:07 WIB

Menag Kutuk Tindakan Kekerasan Atas Nama Agama

 Menara Eiffel ditutup pada hari pertama berkabung nasional di Paris, Ahad (15/11).  (AP/Amr Nabil)
Menara Eiffel ditutup pada hari pertama berkabung nasional di Paris, Ahad (15/11). (AP/Amr Nabil)

REPUBLIKA.CO.ID, KENDARI -- Menteri Agama (Menag) Republik Indonesia Lukman Hakim Syaifuddin meminta tokoh-tokoh lintas agama di Sulawesi Tenggara (Sultra) mendoakan korban serangan di Paris, Libanon dan Irak.

"Mari mendoakan saudara-saudara kita korban teroris di Paris, baik korban meninggal maupun luka-luka dengan membacakan Al-Fatihah," kata Menteri seraya membaca Al-Fatihah, Ahad (15/11).

Kepada para korban meninggal lanjutnya, semoga diterima di sisi Allah dan korban luka-luka agar cepat sembuh dan kembali beraktivitas secara normal.

Sementara para keluarga yang ditinggalkan, agar diberikan ketabahan iman dalam menerima musibah yang amat sangat berat akibat ulah manusia yang tidak bermoral dengan membawa-bawa nama agama.

"Tidak ada agama di dunia ini yang mengajarkan kekerasan terhadapa sesama, apalagi sampai menghilangkan nyawa sesama," katanya.

Menurutnya, mereka yang melakukan tindak kekerasan dengan meledakkan bom sehingga menyebabkan banyak korban jiwa dan luka-luka, bukanlah ajaran agama tapi ulah manusia yang mengatasnamakan agama.

"Kita semua mengutuk tindakan-tindakan kekerasan yang membawa-bawa nama agama. Kita semua harus mewaspadai aksi-aksi teror  seperti yang terjadi di Paris, agar tidak terjadi di negara kita," kata Menag Lukman pada pertemuan 1.000 tokoh lintas agama se-Sultra itu.

Pertemuan 1.000 tokoh lintas agama se-Sultra tersebut diikuti tokoh-tokoh lintas agama, organisasi keagamaan, organisasi kepemudaan, mahasiswa, organisasi pers, mahasiswa dan utusan sejumlah media di Kota Kendari.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement