REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Anggaran dana alokasi khusus (DAK) pertanian dalam APBD 2016 dari pemerintah pusat untuk Kabupaten Indramayu menurun drastis. Padahal, luas areal sawah di Kabupaten Indramayu terluas di Jabar dan hasil prduksinya menopang ketahanan pangan nasional.
Bupati Indramayu Anna Sophanah menyebutkan, DAK pertanian dari pusat tahun lalu mencapai Rp 56 miliar. Namun tahun ini, nilai DAK tersebut hanya Rp 8,3 miliar.
"Penurunannya jauh sekali," ujar Anna, akhir pekan kemarin.
Anna berharap, pemerintah pusat bisa menambah anggaran DAK pertanian untuk Kabupaten Indramayu. Pasalnya, luas areal pertanian Kabupaten Indramayu paling luas di Jabar.
Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Indramayu Firman Muntako juga memprotes penurunan DAK pertanian itu. Jika dibandingkan dengan daerah lain di Ciayumajakuning (Cirebon, Indramayu, Majalengka, Kuningan), DAK pertanian untuk Kabupaten Indramayu bahkan paling kecil.
"Padahal, luas sawah Indramayu paling besar se-Jabar, yakni 117.952 hektare," tutur Firman.
Anggaran DAK pertanian itu dibutuhkan untuk pembangunan dan perbaikan sumber air bagi areal pertanian. Seperti misalnya, pembangunan embung dan perbaikan infrastruktur irigasi. Menurutnya, keberadaan embung dan infrastruktur irigasi sangat berpengaruh terhadap peningkatan produksi pertanian.
Selain embung, 60 persen infrastruktur irigasi di Kabupaten Indramayu juga mengalami kerusakan. Semua infrastruktur itu sangat mendesak untuk segera dilakukan perbaikan.