Ahad 15 Nov 2015 00:03 WIB
Serangan Teror Paris

Said Aqil: Aksi Teror di Paris tak Bisa Dibenarkan

Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj (ketiga kiri) memberikan sambutannya dalam halal bihalal PBNU di Kantor PBNU, Jakarra, Selasa (28/7).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj (ketiga kiri) memberikan sambutannya dalam halal bihalal PBNU di Kantor PBNU, Jakarra, Selasa (28/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengecam aksi teror di Paris, Prancis, Jumat (13/11) malam waktu setempat. Teror menewaskan lebih dari 150 orang.

"PBNU turut menyampaikan duka mendalam dan mengecam keras tindakan tak beradab tersebut," kata Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Sabtu (14/11).

Said Aqil menegaskan apa pun motif serangan bersenjata dan peledakan bom di enam titik di kota Paris itu tidaklah dapat dibenarkan. "Tindakan menghilangkan nyawa orang lain secara sengaja sama artinya dengan menghancurkan bangunan kemanusiaan itu sendiri," kata Said Aqil.

PBNU berharap aparat keamanan Prancis bekerja cepat dengan melakukan penyelidikan mendalam untuk mengungkap pihak yang harus bertanggung jawab atas aksi brutal itu. Demi menghindarkan situasi yang lebih runyam, PBNU mengimbau masyarakat internasional agar tidak terburu-buru menyampaikan tuduhan kepada pihak-pihak tertentu.

"Menciptakan suasana kondusif lebih baik bagi proses penyelidikan daripada mengumbar saling curiga," kata Said Aqil.

Di dalam negeri, PBNU meminta kepada pemerintah dan segenap elemen bangsa untuk bersama-sama meningkatkan kewaspadaan. PBNU mengajak seluruh elemen umat beragama untuk meningkatkan komunikasi lintas agama. Kehadiran dan saling sapa antartokoh agama akan menjadi benteng terkuat melawan segala bentuk ancaman adu domba, sekaligus perekat bagi persatuan dan kesatuan bangsa ini.

"Khusus kepada aparat pemangku bidang pertahanan dan keamanan nasional, PBNU menyerukan agar terus meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi bahaya laten terorisme, dan apa pun bentuk gangguan yang berpotensi menodai kedaulatan NKRI," kata Said Aqil.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement