REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Curah hujan di sebagian besar wilayah Indonesia akan mulai meningkat pada pertengahan hingga akhir November ini. Beberapa wilayah tersebut yakni wilayah Barat Sumatera, Jawa, Kalimantan dan juga wilayah Utara Papua.
"Wilayah tersebut sudah mulai tinggi hujannya sejak pertengahan November ini," ujar Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Andi Eka Sakya saat dihubungi Republika.co.id, Sabtu (14/11).
Ia mengatakan, meskipun peralihan musim kemarau ke musim penghujan diperkirakan sampai akhir November, namun hujan sudah meningkat dalam periode tersebut.
Andi mencontohkan prakiraan cuaca harian hari ini dan esok, wilayah utara dan Barat Kalimantan, serta Sumatera Barat akan diguyur hujan dengan intensitas lebat.
Sementara daerah seperti sebagian Jawa, Sumatera, Sulawesi, hingga Papua, diperkirakan hujan dengan intensitas rendah hingga sedang.
Adapun, peningkatan curah hujan menyeluruh pada Desember pertengahan, seperi di wilayah Timur Sumatera Selatan dan Lampung, Jawa bagian timur, Kalimantan dan Sulawesi bagian selatan, serta sebagian Maluku, NTB, NTT dan Papua intensitas hujannya diperkirakan sedang.
Untuk itu kata Andy, masyarakat diminta mulai mewaspadai ancaman bencana banjir, angin kencang hingga tanah longsor, yakni dengan membuat daerah resapan untuk mencegah banjir. "Membuat lubang biopori, memangkas ranting atau dedaunan rimbun terhadap bahaya angin kencang," ujarnya.
Sementara untuk masyarakat yang tinggal di daerah ketinggian, Andi juga meminta warga untuk memperhatikan betul kondisi pergerakan tanah di daerahnya yang rawan longsor. Pasalnya, curah hujan yang tinggi dan dalam jangka waktu yang lama membuat tanah mudah ambrol.
"Untuk warga yang tinggal di tanah lereng, karena mudah longsor ketika musim kemarau tanah kan keras, ketika terkena air hujan akan mengalami penggemburan dan mudah ambrol," ungkapnya.