Jumat 13 Nov 2015 14:23 WIB

Ini Kisi-Kisi Kurikulum Bela Negara

Rep: c 07/ Red: Indah Wulandari
   Kader bela negara mengikuti upacara pembukaan pelatihan bela negara di Badiklat KeMenhan, Jakarta, Kamis (22/10).  (Republika/Wihdan)
Kader bela negara mengikuti upacara pembukaan pelatihan bela negara di Badiklat KeMenhan, Jakarta, Kamis (22/10). (Republika/Wihdan)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Kurikulum program bela negara sudah hampir rampung.

"Saat ini sudah mendekati 90 persen. Masukan masyarakat final menjadikannya 100 persen," ujar Kabadiklat Kementerian Pertahanan Mayjen TNI Hartind Asrin di Kementerian Pertahanan, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Jumat (13/11).

Hartind berharap pada bulan Desember 2015,  kurikulum bela negara sudah rampung. "Kalau pun nanti ada perkembangan dari stakeholder, kita akan tetap tampung," ucapnya.

Ia menjelaskan, kurikulum Bela Negara terbagi dalam tiga hal, yakni dasar, inti dan tambahan. Pertama, bidang studi dasar dengan muatan wawasan kebangsaan, pembentukan sistem ketahanan semesta dan kepemimpinan. Muatan tersebut akan diberikan sesuai dengan jenjang pendidikan.

"Kedua, intelijen dasar. Jadi ada Bapuket (Badan Pengumpul Keterangan). Jadi bukan badan sebenarnya, tapi perorangan. Setiap orang yang mengikuti pusdiklat bela negara, dia mengerti bagaimana memaksimalkan pengumpulan informasi," ungkap Hartind.

Aplikasinya seperti tulisan lapor 1x24 jam di lingkungan permukiman warga. Di kurikulum bela negara, informasi tersebut akan diajarkan agar lebih diolah dengan apik.

Kemudian untuk kurikulum inti, ada lima nilai yang diajarkan dan dapat diaplikasikan sesuai dengan lingkungan, pekerjaan dan pendidikan masing-masing, seperti cinta Tanah Air, rela berkorban terhadap bangsa dan negara, dan yakin pada ideologi negara.

Para kader bela negara juga diajarkan untuk terus disiplin. Kedisiplinan ini dimulai dari hal-hal kecil seperti rajin bangun pagi dan tepat waktu dalam melaksanakan aktivitas berikutnya. Kemudian untuk kurikulum tambahan disesuaikan dengan kearifan lokal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement