REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- Untuk mencegah bencana longsor pada musim penghujan ini, Pemkab Cilacap mulai melakukan berbagai upaya antisipasi. Langkah antisipasi ini antara lain dilakukan dengan pembuatan bronjong pada lokasi-lokasi yang rawan.
Namun pembuatan bronjong yang dilakukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap, tidak hanya dengan menggunakan bahan baku batu solid.
''Di berbagai tempat, kita menggunakan bahan baku sabut kelapa untuk membuat bronjong penahan longsor pada tebing curam,'' kata Kepala Pelaksana Harian BPBD Cilacap, Tri Komara Sidhy, Jumat (14/11).
Menurut dia, pembuatan bronjong dengan sabut kelapa ini merupakan inovasi hasil kreativitas warga Desa Karangpucung, Kecamatan Katrangpucung, Cilacap. Bahkan, inovasi ini menyabet juara pertama pada pameran peringatan Bulan Pengurangan Risiko Bencana di Solo beberapa waktu lalu.
''Banyak keuntungan yang bisa diperoleh dalam pembuatan bronjong dengan menggunakan sabut kelapa. Antara lain, selain murah dan ramah lingkungan, teknologi sederhana tersebut juga bisa digunakan sebagai media konservasi. Apalagi di wilayah Cilacap, cukup banyak sabut kelapa yang dihasilkan petani,'' jelasnya.
Dengan teknologi tersebut, Tri Komara menyebutkan, saat ini sudah ada beberapa titik tebing yang cukup tinggi dan rawan longsor yang sudah dipasangi bronjong dari sabut kelapa. Antara lain di Desa Bengbulan Kecamatan Karangpucung, Desa Mandala Kecamatan Cimanggu, Desa Ujungbarang Kecamatan Majenang dan Desa Jambu Kecamatan Wanareja serta Desa Sumpinghayu Kecamatan Dayeuhluhur.
''Total bronjong yang sudah dipasang totalnya sekitar 4 ribu meter persegi. Sabut kelapa itu dibuat menjadi jaring secara manual dan digunakan untuk mengurangi longsoran dari atas ke bawah,'' katanya.
Tri Komara menambahkan, pemasangan bronjong pada bukit curam diperkuat dengan penanaman rumput akar wangi. Dia menyebutkan, penanaman rumput akar wangi dilakukan karena sistem perakaran tanaman ini sangat kuat.
Anggota Dewan Sumber Daya Air Provinsi Jateng, Eddy Wahono mengakui, pembuatan bronjong dengan menggunakan sabut kelapa memang memiliki banyak keuntungan. ''Selain tidak memerlukan biaya besar, teknologi ini juga mampu menahan air dalam kapasitas tertentu karena bisa sebagai media resapan,'' katanya.