Jumat 13 Nov 2015 13:19 WIB

Ketua MPR: Ungkap Politikus Pencatut Nama Jokowi Agar tak Jadi Polemik

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Bayu Hermawan
Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI Zulkifli Hasan
Foto: ROL/Fian Firatmaja
Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI Zulkifli Hasan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua MPR Zulkifli Hasan meminta Menteri ESDM Sudirman Sahid, untuk mengungkapkan siapa orang yang mencatut nama Presiden Jokowi dan Wapres JK dalam perpanjangan kontrak PT. Freeport Indonesia. Karena, jika persoalan catut mencatut nama ini tidak terungkap, bisa terus menimbulkan polemik dimasyarakat.

''Kalau memang tidak bisa terbuka, sampaikan kepada kalangan terbataslah. Saya kira zamannya sudah tidak begitu lagi. Lobi-lobi gelap, rapat-rapat gelap, bisik-bisik gelap, catut-catut nama,'' katanya di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (13/11).

(baca: 'Tak Ungkap Pemeras Freeport, Kredibilitas Sudirman Said Jadi tak Bagus')

Ia mengatakan, sekarang ini sudah harus menerapkan good governance, tranparan, akuntabel. Sehingga, Zulkifli menuturkan, middleman, tukang catut, dan bisik-bisik itu sudah tidak ada lagi, dan mulai berbicara yang terbaik untuk negeri ini.

''Kita mau nama pembisik itu dibuka, agar tidak terjadi polemik. Kalau tidak disampaikan orang menjadi terus bertanya,'' ujar Ketua Umum PAN tersebut.

Zulkifli juga mendukung keputusan DPR untuk mendesak Menteri ESDM mencabut surat perpanjangan kontrak dinilai sudah benar. Karena, ia beranggapan kontral PT. Freeport Indonesia tidak boleh diperpanjang sampai 2017, itu pun kalau dipenuhi persyaratannya.

''Tapi yang penting, kalau bisa Sudirman Said beritahulah, baik kalangan terbatas atau terbuka. Agar kita bisa memperbaiki negeri ini,'' katanya.

(baca juga: JK Akui Ada Politikus Catut Namanya Soal Perpanjangan PT Freeport)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement