REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -– November adalah bulan perayaan internasional untuk meningkatkan kesadaran terhadap semua jenis diabetes, tanda dan gejalanya. Tidak mau ketinggalan, Indonesia juga turut memperingati bulan diabetes yang diadakan oleh Divisi Metabolik Endokrin Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI)/Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM).
Kegiatan yang didukung oleh PT Sun Life Financial Indonesia ini bertujuan untuk mengurangi kasus diabetes mellitus (DM) di Indonesia dan meningkatkan kualitas hidup para pasien penderita DM. Salah satu yang akan dilakukan dalam kegiatan tersebut adalah mendirikan poliklinik edukasi untuk pasien dan keluarganya guna mencegah terjadinya komplikasi.
DM adalah penyakit dengan berbagai komplikasi kronis yang ditandai dengan meningkatnya kadar gula dalam darah. Berdasarkan Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013, sekitar 6,9 persen penduduk Indonesia menderita DM.
“Berdasarkan penelitian Sun Life Asia Health Index 2015, diabetes merupakan salah satu masalah kesehatan utama di Indonesia,” ujar Presiden Direktur Sun Life Financial Indonesia Elin Waty dalam siaran persnya, Kamis (12/11).
Lebih dari 90 persen orang dengan DM tipe 2 muncul ketika tubuh tidak menghasilkan cukup insulin. Diabetes tipe 2 ini disebut sebagai penyakit gaya hidup karena lebih umum dialami seseorang yang tidak melakukan aktivitas fisik cukup, kelebihan berat badan (obesitas), selain tentunya peran faktor genetik dalam keluarga.
Berbagai penelitian menunjukkan perbaikan gaya hidup dapat mencegah terjadinya diabetes dibandingkan konsumsi obat-obatan. Gaya hidup sehat dapat diterapkan, termasuk nutrisi yang sesuai dengan kalori yang dibutuhkan. Misalnya dengan cara menjaga komposisi nutrisi seimbang, asupan serat, menurunkan berat badan, dan intensitas olahraga seimbang setidaknya 30 menit ( lima kali dalam sepekan atau atau 150 menit sepekan).
Orang dengan diabetes dalam jangka panjang akan dihadapkan dengan berbagai komplikasi yang meningkatkan kesakitan (morbiditas) dan kematian (mortalitas), diantaranya penyakit jantung koroner, stroke, gagal ginjal, dan gangguan aliran pembuluh darah.
“Lebih dari lima juta orang meninggal setiap tahun akibat DM,” kata Kepala Divisi Metabolik Endokrin Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI/RSCM, dr. EmYunir, SpPD-KEMD.