REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kecelakaan yang melibatkan truk besar bermuatan pasir dengan bus Primajasa bernomor polisi B 7187 TGA terjadi pada Kamis (12/11) pukul 16.43 WIB. Imbas kemacetan dari kecelakaan tersebut masih terasa hingga saat ini karena truk yang melintang di ruas jalan masih dalam proses evakuasi.
"Masih satu lajur yang sudah bisa dibuka. Karena satu lajur, harus bergantian," ujar Dirlantas Polda Jawa Barat Kombes Pol Sugihardi kepada Republika.co.id, Kamis (12/11).
Sugihardi mengatakan proses evakuasi truk yang melintang di ruas jalan memakan cukup banyak waktu karena ukuran truk yang besar. Penanganan evakuasi, lanjut Sugihardi, ditangani langsung oleh PJR Korlantas Polri, Polres Cimahi dan juga PJR Polda Jawa Barat. Sugihardi menambahkan, proses evakuasi juga dibantu oleh tim rescue dari Tol Purbaleunyi.
Meski truk masih melintang di ruas jalan, Sugihardi mengatakan kendaraan lain yang terlibat dalam kecelakaan sudah berhasil dievakuasi. Sugihardi juga mengatakan kepolisian masih terus berupaya agar proses evakuasi ini dapat tertangani dengan cepat.
"Kita berharapnya cepat karena arus lalu lintas cukup tinggi juga ini," tambah Sugihardi.
Berdasarkan data terakhir yang dihimpun, Sugihardi mengatakan ada sebanyak 28 korban luka berat dan ringan dalam kecelakaan tersebut. Seluruh korban, terang Sugihardi, sudah dilarikan ke RS Cahya Kawaluyaan untuk mendapatkan penanganan.
Terkait kronologi kecelakaan, Sugihardi mengatakan belum ada data valid yang berhasil dihimpun. Pasalnya, sopir truk bernopol B 9531 VD masih dalam perawatan rumah sakit.
Kecelakaan terjadi di km 111 Tol Purbaleunyi pada Kamis (12/11) pukul 16.43 WIB. Kecelakaan ini melibatkan tiga unit kendaran yang terdiri dari bus Primajasa bernopol B 7187 TGA jurusan Tasikmalaya-Lebak Bulus, dump truck bernopol B 9531 VD, mobil Toyota Innova hitam bernopol D 1198 NKF dan trailer gas bernopol B 9437 SEH. Hingga berita ini dibuat, proses evakuasi terhadap truk yang melintang di ruas jalan masih terus dilakukan kepolisian.