REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak memedulikan namanya dicatut dalam upaya perpanjangan kontrak Freeport. Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengatakan, Presiden sudah mendengar kurang lebih tiga minggu sebelum berangkat ke AS, akhir Oktober lalu.
Presiden, kata Pramono, tidak mau menjadikan hal itu sebagai polemik. Menurutnya, memang hal seperti itu bisa juga terjadi. “Yang jelas, presiden sama sekali tidak memikirkan dan tidak terlalu memedulikan hal itu,” ujar Seskab kepada wartawan seusai mendampingi presiden menerima PM Australia Malcolm Burndull di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (12/11) siang.
Baca: OSO: Menteri ESDM Harus Sebut Siapa Pencatut Nama Jokowi-JK
Seskab menegaskan, tentunya sikap presiden tidak bisa didikte oleh siapapun, dalam persoalan yang menyangkut freeport ini. Menurut Pramono, sikap presiden akan diambil dan diputuskan secara langsung oleh presiden.
“Presiden sama sekali tidak terpengaruh urusan itu, dan akan mengambil keputusan benar-benar berdasarkan apa yang beliau yakini terhadap persoalan Freeport,” kata Seskab.
Ihwal adanya orang-orang yang membawa nama Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla untuk mengajak wakil Freeport berunding memperoleh perpanjangan kontrak, pertama kali disampaikan oleh Menteri ESDM Sudirman Said. Namun Sudirman sama sekali tidak menyebut nama dan inisial tokoh dimaksud. Sudirman hanya menyebut tokoh tersebut adalah seorang politisi yang cukup ternama.
baca: JK Akui Ada Politikus Catut Namanya Soal Perpanjangan PT Freeport