Kamis 12 Nov 2015 18:28 WIB

Menilik Peran Keamanan Pangan

Deputi Bidang Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan Berbahaya Badan POM Roy Sparinga (tengah) , menunjukkan makanan yang mengandung zat berbahaya ketika sidak ke supermarket di Kawasan Harmoni, Jakarta Pusat, Rabu (24/7). Dalam sidak makanan ke berbagai sup
Foto: ANTARA/Reno Esnir
Deputi Bidang Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan Berbahaya Badan POM Roy Sparinga (tengah) , menunjukkan makanan yang mengandung zat berbahaya ketika sidak ke supermarket di Kawasan Harmoni, Jakarta Pusat, Rabu (24/7). Dalam sidak makanan ke berbagai sup

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perkembangan teknologi pangan, perubahan pola konsumsi masyarakat, hingga perubahan lingkungan merupakan faktor yang dapat meningkatkan risiko kontaminasi pangan yang menyebabkan penyakit.

Masalah penyakit pangan ini tidak hanya berdampak terhadap kesehatan tetapi juga kehidupan sosial. Seperti, keresahan masyarakat  dan hilangnya kepercayaan konsumen. Sedangkan dari segi ekonomi, misalnya kerugian perdagangan akibat biaya penarikan produk, biaya pemulihan nama baik, dan sebagainya.

Hal tersebut, hendaknya jangan dilihat sebagai permasalahan kesehatan masyarakat semata. Apalagi masalah penyakit pangan berhubungan erat dengan keamanan pangan. Dengan meningkatkan keamanan pangan berarti telah ikut melakukan upaya preventif dalam mengatasi permasalahan kesehatan di masyarakat.

Untuk itu, diperlukan sebuah forum lintas sektor untuk bertukar informasi dan merumuskan rekomendasi opsi bagi manajemen risiko atas suatu masalah keamanan pangan.

Jejaring Intelijen Pangan (JIP) sebagai forum komunikasi pengkaji risiko keamanan pangan dengan membahas topik spesifik diharapkan dapat menghasilkan rekomendasi yang tajam dan berbobot untuk menjawab permasalahan.

Untuk itu beberapa waktu lalu, Kepala Badan POM, Roy Sparringa membuka acara Lokakarya JIP di Badan POM. Acara ini dihadiri perwakilan WHO, kalangan akademisi, perwakilan perguruan tinggi dan organisasi profesi, serta pejabat di lingkungan Badan POM.

Tema yang diangkat dalam lokakarya ini adalah "Peran Keamanan Pangan untuk Peningkatan Kualitas Hidup Masyarakat Ditinjau dari Aspek Kesehatan dan Sosial Ekonomi" dengan menghadirkan narasumber Prof. Winiati P. Rahayu dari Institut Pertanian Bogor, Prof. Siwanto Agus Wilopo dari Universitas Gajah Mada, serta Prof. Wiku Adisasmita dari Universitas Indonesia.

Dalam sambutannya, Kepala Badan POM mengajak untuk memanfaatkan lokakarya sebagai sarana saling berbagi informasi dan diskusi antar anggota JIP untuk merumuskan rekomendasi bagaimana keamanan pangan dapat berperan dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat ditinjau dari aspek kesehatan dan sosial ekonomi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement