REPUBLIKA.CO.ID, KLATEN -- Guncangan gempa bumi di Bantul, Yogyakarta, dengan kekuatan 5,6 pada Skala Richter (SR), terasa hingga wilayah Klaten, Jateng.
Guncangan gempa terasa saat berkumandang adzan Salat Isak, atau sekitar pukul 18.48 WIB, Rabu (11/11). Akibatnya warga Kabupaten Klaten, Jateng, saling berlari berhamburan keluar rumah. Gempa tektonik berkekuatan 5.6 SR membuat warga panik.
''Lindu... lindu... Gedhe banget (gempa, gempa, besar sekali,'' ujar Ari Setyarini (43), warga Kampung Sekalekan RT 03, RW 05, Kelurahan Klaten, Kecamatan Klaten Tengah, Kabupaten Klaten.
Hampir sebagian besar warga di sana berhamburan keluar rumah. Mereka menyelamatkan diri dari ancaman bahaya rumah roboh. Gempa menggoyang dikhawatirkan rumah ambruk, seperti peristiwa gempa 2006 silam.
Goyangan gempa hanya berlangsung beberapa detik. Warga masih merasa was-was, khawatir terjadi gempa susulan. Usai adzan Isak selesai, warga kembali masuk kedalam rumah.
Warga Kabupaten Klaten, sepertinya masih dihantui rasa traumatis. Daerah ini dikenal ''langganan'' gempa. Baik gempa tektonik maupun gempa vulkanik, karena berdekatan dengan gunung aktif Merapi. Dan, bencana gempa tektonik 2006 silam, masih menyisakan traumatis.
Warga kembali tenang setelah beberapa saat tidak terjadi gempa susulan. Mereka kembali masuk rumah.Sementara, pengendara mobil dan motor tak merasakan ketika terjadi getaran gempa tektonik.
Sumber BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Yogyakarta menyebutkan, gempa mag 5.6 SR terjadi pukul 18.45.25 WIB. Lokasi 8.97 Lintang Selatan, 110.19 Bujur Timur. Atau 100 Km Barat Daya Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta. Kedalaman gempa 93 Km.