Rabu 11 Nov 2015 20:04 WIB

Gempa Bantul tak Berpotensi Timbulkan Tsunami

Rep: C07/ Red: Bayu Hermawan
Kepala Pusdatin BNPB Sutopo Purwo Nugroho
Foto: ROL/Afif Rahman Kurnia
Kepala Pusdatin BNPB Sutopo Purwo Nugroho

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, BMKG telah melaporkan kejadian gempabumi 5,6 skala richter dengan episentrum 120 km Barat Daya Bantul, DI Yogyakarta, pada Rabu (11/11), sekitar pukul 18.45 WIB.

"Pusat gempa di Samudera Hindia dengan kedalaman 93 km. Tidak berpotensi tsunami," ujar Sutopo, Rabu (11/11).

Sementara itu, berdasarkan pantauan USGS (Badan Geologi Amerika Serikat) melaporkan gempa 5,9 SR dengan kedalaman 95,7 km. Guncangan gempa dirasakam di selatan Provinsi DIY, Jawa Tengah, sebagian Jawa Barat dan Jawa Timur.

(baca: Gempa 5,6 SR Kagetkan Masyarakat Yogyakarta)

Beberapa daerah yang melaporkan bahwa masyarakat merasakan guncangan cukup  keras meliputi Ciamis bagian selatan,  Cilacap, Purworejo, Kebumen, Banyumas, Banjarnegara, Wonosobo, Temanggung, Magelang, Klaten, Boyolali, Wonogiri, Wates, Bantul, Wonosari, Kota Yogyakarta, Pacitan dan Trenggalek selama 10 hingga 15 detik.

Masyarakat berhamburan keluar rumah saat merasakan guncangan keras. Masyarakat di daerah di utara Jawa Tengah juga merasakan guncangan gempa dengan intensitas lemah seperti Pekalongan, Semarang, Jepara, Kudus, Cirebon, Semarang, Solo dan lainnya. Bahkan juga dirasakan di Bandung.

Sampai saat ini, belum ada laporan korban dan kerusakan akibat gempa tersebut. Berdasarkan intensitas gempa dirasakan di IV MMI (Bantul, Yogyakarta, Klaten, Kebumen, Purworejo), III MMI (Cilacap, Temanggung), II MMI (Bandung).

Dengan intensitas gempa dirasakan IV MMI ke bawah maka diperkirakan tidak banyak bangunan yang mengalami kerusakan berat. Pendataan masih dilakukan. BPBD masih melakukan pemantauan di lapangan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement