REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karawang, Jawa Barat, mendata ada 13 dari 30 kecamatan di wilayah ini yang rawan banjir. Karena itu, berbagai instasi di lingkungan Pemkab Karawang sedang melakukan pembahasan untuk upaya antisipasi banjir saat musim penghujan.
Kepala BPBD Kabupaten Karawang, Asip Suhendar mengatakan, beberapa pekan terakhir pihaknya sudah roadshow ke semua kecamatan. Hasilnya, telah terinventarisasi ada 13 kecamatan yang rawan tergenang banjir. Hasil penelusuran ini kemudian dilaporkan ke bupati supaya segera diambil solusi.
"Salah satu solusinya, segera perbaiki saluran irigasi yang rusak," ujarnya, Rabu (11/11).
Pasalnya, penyebab banjir yang melanda Karawang ini karena meluapnya air dari saluran irigasi. Apalagi, 13 kecamatan itu merupakan wilayah yang dilintasi sungai-sungai besar. Seperti, Sungai Citarum, Cibeet, dan Cilamaya.
Karena itu, untuk memerbaiki irigasi yang rusak itu, pihakya telah berkoordinasi dengan Dinas Bina Marga Pengairan, BBWS Citarum, serta seluruh instansi terkait untuk lakukan perbaikan infrastruktur sungai.
Wilayah yang rawan banjir itu adalah Kecamatan Karawang Barat, Karawang Timur, Telukjambe Barat, Telukjambe Timur, Pangkalan, Rengasdengklok, Cibuaya, Batujaya, Pakis Jaya, Cilebar Tempuran, Cilamaya Wetan, dan Cilamaya Kulon.