Rabu 11 Nov 2015 18:32 WIB

'Kaum Difabel tak Ingin Dikasihani'

Rep: Lintar Satria/ Red: Indah Wulandari
Seorang penyandang disabilitas Sri Lestari (42), tiba di Kantor Dinas Sosial Sulsel di Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (12/10)
Foto: ANTARA FOTO/Yusran Uccang
Seorang penyandang disabilitas Sri Lestari (42), tiba di Kantor Dinas Sosial Sulsel di Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (12/10)

REPUBLIKA.CO.ID,MALANG --Para penyandang difabel juga bisa berkarya. Pesan itu yang ingin disampaikan Difable Motor Indonesia (DMI) Malang saat menjadi salah pengisi acara di even Islamic Book Fair  di Aula Skodam V Brawijaya Malang.

"Dengan adanya kegiatan ini, anggota DMI ingin menunjukkan pada masyarakat bahwa mereka tidak ingin dikasihani, seban mereka bisa berkarya seperti orang normal," ujar Ketua Federasi Otomotif Malang, Joni Bambang, Rabu (11/11).

Menurutnya, DMI Malang bergabung bersama Federasi Otomotif Malang sejak tahun 2009 lalu. "DMI memang sejenis klub motor khusus penyandang difable, semua anggotanya sudah memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM) D, sehingga bisa berkendara di jalam raya," katanya.

Ada sejumlah kegiatan yang kerap dilakukan oleh DMI bersama Federasi Motor Indonesia Malang, diantaranya sosialisasi safety riding atau keselamatan berkendara bagi penyandang difable.

"Kami menggandeng pihak kepolisian untuk melakukan sosialisasi ini, sehingga para penyandang difable bisa berkendara dengan aman dan nyaman di jalan raya," tegas Joni.

Saat ini, anggota DMI Malang mencapai hampir 100 orang. Meski penyandang cacat fisik, mereka juga bekerja layaknya orang biasa seperti pembuat topeng Malang, penjahit, pengusahan konveksi, dan modifikator.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement