Rabu 11 Nov 2015 12:04 WIB

Gubernur BI: Republika Mampu Menjaga Komitmen

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Erik Purnama Putra
Gubernur Bank Indonesia (BI), Agus Martowardojo (tengah).
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Gubernur Bank Indonesia (BI), Agus Martowardojo (tengah).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur Bank Indonesia (BI), Agus Martowardojo mengutarakan rasa respek dan apresiasinya untuk Republika. Menteri Keuangan era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tersebut mengautarakan hal itu bukan tanpa alasan. Pasalnya Republika menjadi media yang mampu bertahan sejak berdirinya pada 1993 hingga sekarang.

"Itu bukan jangka waktu yang pendek, saya mengikuti terus Republika," ujar Agus saat berkunjung ke kantor Harian Republika, Rabu (11/11).

Usia Republika yang sudah matang untuk ukuran media nasional pastilah telah dihadapkan pada berbagai macam tantangan. Apalagi Indonesia merupakan negara demokrasi besar dan tercatat menduduki peringkat ke-16 dunia untuk kategori perekonomian terbesar. Namun, menurut Agus, Republika berhasil menjaga warna dan integritas sebagai media yang dihormati.

"Saya ingin menghargai peran itu. Republika dapat menjaga komitmen, memiliki nilai-nilai integritas baik, serta ikut mengawal Indonesia ke depan," jelas Agus.

Tantangan terhadap industri media cukup berat, khususnya dalam menjalankan kegiatan operasional. Bukan hanya dalam bentuk tekanan atau intervensi dari pihak-pihak yang tidak suka, tapi juga tantangan komersial. "Bisa saja media mengorbankan integritasnya demi hal-hal berbau komersial, tapi Republika mampu menjaga warnanya," katanya.

Ke depannya, tantangan industri media akan semakin berat. Terbukti, belum lama ini, ada media yang 'gulung tikar' padahal media tersebut bukanlah media baru. Untuk itu, Republika harus dapat menjaga kepercayaan para pembacanya sehingga dapat terus eksis. Karena jika tidak, semuanya akan hilang.

Tidak hanya harus bermanfaat bagi dirinya, Republika juga harus bermanfaat bagi masyarakat dan negara. Kalau tidak, Republika belum bisa dikatakan sukses. "Baik itu tidak cukup kalau hanya untuk diri sendiri, tapi juga harus memberi manfaat untuk semuanya," ujar Agus.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement