REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Dua gempa susulan berkekuatan 4,6 dan 4,4 Skala Richter (SR), kembali mengguncang Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT). Gempa yang melanda daerah ini tercatat berentetan dalam beberapa hari dan gempa pertama terjadi pada Senin (2/11).
Rabu (11/11), gempa pertama berkekuatan 4,6 Skala Richter (SR) terjadi dini hari pukul 02.49 WITA. Lalu gempa 4,4 SR terjadi pada pukul 07.05 WITA. (Baca Juga: Gempa 6,2 SR Guncang Alor)
Kepala Seksi Data dan Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Klas 1 Kupang, Sumawan mengatakan pada hari Selasa (10/11) hanya terjadi satu kali gempa susulan pada pukul 09.54 WITA di Barat Daya Alor. "Tetapi hari ini sudah dua kali gempa susulan," katanya.
Dia menjelaskan, gempa susulan yang terjadi pada Rabu pukul 02.49 dini itu berlokasi pada 8.48 Lintang Selatan (LS) dan 124.32 Bujur Timur ( BT) dengan pusat gempa pada 47 kilometer Barat Daya Alor. Gempa tersebut tercatat berkedalaman 10 kilometer.
Sedangkan gempa susulan kedua hari ini berlokasi pada 9.33 Lintang Selatan (LS) - 123.51 Bujur Timur ( BT) dengan pusat gempa pada 77 kilometer sebelah Tenggara Alor. Gempa ini berkedalaman 28 kilometer.
Berdasarkan catatan, sejak Senin (2/11), hingga Rabu (11/11), setiap hari, Kabupaten Alor diguncang gempa bumi, kecuali pada Selasa (3/11). Gempa cukup kuat terjadi pada Rabu (4/11), yang menyebabkan ribuan rumah penduduk dan bangunan umum mengalami kerusakan serius. (Baca Juga: Satu Gereja Rubuh Akibat Gempa di Alor).
Hingga saat ini, masyarakat masih tetap bertahan di luar rumah karena trauma dengan gempa yang cukup kuat terjadi pada 1991 lalu. Gempa dahsyat berkekuatan 7,2 SR pada 1991 itu mengakibatkan 28 orang tewas. Sementara gempa yang terjadi saat ini, tidak meminta korban, kecuali menghancurkan pemukiman penduduk serta fasilitas umum lainnya.