Rabu 11 Nov 2015 09:10 WIB

Muhammadiyah: 'Pahlawan Sejati tak Berharap Atributasi Kepahlawanan'

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Nur Aini
Keluarga melakukan tabur bunga di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta, Selasa (10/11).  (Republika/Wihdan)
Keluarga melakukan tabur bunga di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta, Selasa (10/11). (Republika/Wihdan)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penetapan seseorang menjadi pahlawan sering menimbulkan pro dan kontra. Sebab bagi pihak tertentu seseorang mungkin dianggap pahlawan, namun bagi pihak lainnya seseorang mungkin tak pantas disebut pahlawan.

Ketua PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan, tak perlu ada  penetapan pahlawan nasional. Menurutnya, biar masyarakat dan sejarah yang menilai siapa yang pantas dan tidak pantas disebut pahlawan nasional. 

"Pahlawan sejati pasti tidak pernah berharap atributasi kepahlawanan secara formal. Mereka hanya berharap cita-cita yang mereka perjuangankan dilanjutkan dan dirawat oleh seluruh anak bangsa," katanya kepada Republika.co.id, Rabu (11/11).

Pemerintah, ujar dia, harus menghentikan formalitas pengakuan sebagai pahlawan nasional. Sebab pengakuan dari pemerintah ini cenderung subjektif.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement