Selasa 10 Nov 2015 01:24 WIB

2025, Jalur KA akan Melintas Aceh

kereta api
Foto: Dok. Republika
kereta api

REPUBLIKA.CO.ID,LHOKSEUMAWE -- Kota Lhokseumawe, Provinsi Aceh, akan dilintasi oleh kereta api sebagai salah satu sarana transportasi.

"Kepastian terhadap akan aktifnya sarana transportasi massal tersebut di Kota Lhokseumawe, setelah dilakukan upaya pembebasan lahan milik masyarakat yang saat sekarang sedang dalam tahap pelaksanaan," terang Kasubbag Otonomi Daerah pada Bagian Pemerintahan Kota Lhokseumawe Rifyal Syah, Senin (9/11).

Ia mengatakan, setelah dilakukan survei bahwa panjang jalur rel kereta api di wilayah Lhokseumawe menempuh jarak 18.9 kilometer, yang dimulai dari Desa Paloh Meuria Kecamatan Muara Satu hingga Desa Blang Punteut Kecamatan Blang Mangat.

Dia menambahkan, memasuki wilayah Kota Lhokseumawe jalur kereta api, mulai dari Desa Blang Naleung Mameh hingga Desa Blang Pulo, masih memakai jalur yang telah ada sebelumnya pada masa Belanda. Namun, di kawasan Paloh Meuria, jalurnya dialihkan ke wilayah perbukitan dan pedesaan hingga ke perbatasan Kota Lhokseumawe di Desa Blang Punteut, Kecamatan Blang Mangat.

Untuk wilayah perbukitan, jika ada bangunan di atasnya akan dibuat jalur terowongan. Begitu juga apabila melewati jalan besar, akan dibuat jembatan khusus rel kereta api, sehingga tidak mengganggu fasilitas publik lainnya.

Mengenai target penyelesaian secara optimal jalur serta pelayanan transportasi kereta api di Kota Lhokseumawe, Rifyal mengatakan, bahwa berdasarkan perencanaan yang dilakukan oleh pihak terkait, embangunan akan rampung semuanya pada tahun 2025.

Menurut Rifyal, luas lahan masyarakat yang akan dibebaskan secara keseluruhan adalah sebesar 756 hektare. Sementara anggaran untuk pembebasan lahan masyarakat tersebut berasal dari DIPA Balai Teknik Perkeretaapian wilayah Sumatra Bagian Utara (Sumbagut).

"Sekarang sudah memasuki tahap pelaksanaan pembebasan lahan masyarakat yang terkena pembangunan rel kereta api, sedangkan tahap pengukuran dan lain sebagainya sudah dilakukan sebelumnya," terang Rifyal.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement