REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Para pejuang kemerdekaan atau veteran di Surabaya mengaku salut atas kesediaan Presiden Joko Widodo memperingati Hari Pahlawan di Surabaya, Selasa (10/11). Mereka mengaku senang karena merasa sangat dihargai pemerintah.
Ketua Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) Kota Surabaya Hartoyik menyampaikan, pengakuan dan penghargaan pemerintah lebih penting daripada sekedar pemberian materi. Menurut Hartoyik, para veteran sudah tua dan tidak pernah meminta macam-macam.
“Kami yang tua-tua hanya mencari berkah dan keselamatan. Kalaupun ada penghargaan materi, cukup saja agar kami bisa hidup seperti masyarakat pada umumnya,” ujar Hartoyik seusai mengisi diskusi Peringatan Hari Pahlawan di Surabaya, Senin (9/11).
Pria kelahiran 1929 itu mengaku merasa terhormat karena besok dipilih mendampingi Presiden Joko Widodo ketika upacara. Menurut Hartoyik, tidak ada pesan khusus yang ingin dia sampaikan pada Presiden.
“Saya tidak mau menyampaikan hal macam-macam. Kalau beliau tanya, saya jawab,” ujar alumni perang kemerdekaan di Surabaya itu.
Kepada pemerintah, Hartoyik berpesan untuk lebih gigih lagi mendidik generasi muda. Ia mengaku sedih melihat masih banyak anak-anak muda yang terjerumus dalam kehidupan negatif, termasuk tawuran antarsesama pemuda.
“Pemerintah harus mengembalikan anak muda pada jati diri bangsa yang lemah lebut dan saling menghormati. Mereka harus menjunjung budi pekerti, tahu siapa bapaknya, ibunya, presidennya. Jangan sampai presiden saja diinjak-injak,” kata Hartoyik.