Senin 09 Nov 2015 21:58 WIB

Mengenang Pahlawan, Mahasiswa: Hangat-Hangat Tahi Ayam

Rep: Issha Harruma/ Red: Ilham
 Empat siswa memberi hormat ketika melakukan ziarah dan tabur bunga saat peringatan hari Pahlawan di Taman Makam Pahlawan Nasional Kalibata, Jakarta, Senin (10/11). (Antara/M Agung Rajasa)
Peserta mengikuti upacara memeperingati Hari Pahlawan di Lapangan Blang Padang, Banda Aceh, Senin (10/11).

Mahasiswi USU lain, Della menilai, seharusnya peringatan Hari Pahlawan dimaknai dengan renungan untuk mengisi kemerdekaan ini dengan hal-hal yang bermanfaat. Sayangnya, justru di era teknologi yang semakin canggih ini, generasi muda seolah lupa akan perjuangan dan jasa para pahlawan pendahulu mereka.

"Ini ditambah niat untuk untuk memunculkan sejarah-sejarah sangat kurang sekarang dari pemerintah. Pembangunan tempat yang berhubungan dengan sejarah juga minim sekali. Tempat-tempat bersejarah diruntuhkan," kata ahasiswi jurusan Arsitektur ini angkatan 2014 ini.

Sementara itu, mahasiswi Universitas Muhammadiyah Sumut, Titi mengatakan, tidak acuhnya generasi mudah terhadap perjuangan para pahlawan tak lepas dari minimnya peran pemerintah. Pemerintah dinilai masih belum optimal dalam menumbuhkan rasa bangga akan perjuangan para pahlawan.

"Misalnya, dari segi pendidikan. Harusnya dipengaruhi melalui pendidikan jadi generasi muda lebih termotivasi. Harusnya dididik mengenang pahlawan atau bisa dengan aktifitas yang berhubungan ke situ. Ini masih minim sekali," kata Titi.

Dengan menghargai jasa-jasa pahlawan, Titi menilai, generasi muda akan menjadi lebih peka terhadap lingkungan sekitar. Memahami dan menghormati perjuangan para pahlawan, lanjutnya, akan membentengi generasi muda dari perasaan individualis dan egois.

"Pahlawan kan bukan hanya yang berperang, tapi juga yang melindungi sesama dan memperjuangan semua hak warga Indonesia. Jiwa nasionalismenya itu," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement