REPUBLIKA.CO.ID, BALI -- PT Angkasa Pura I Bandar Udara Internasional Ngurah Rai, Bali, telah membuka kembali operasional penerbangan di bandara tersebut, setelah sempat ditutup pada Minggu (8/11) malam.
"Bandara sudah beroperasi kembali pukul 06.45 Wita karena dari data BMKG, abu Gunung Barujari menjauhi Bali," kata Co-General Manajer PT Angkasa Pura I Bandar Udara Internasional Ngurah Rai, I Gusti Ngurah Ardita di Kuta, Kabupaten Badung, Senin (9/11)
Menurutnya, operator, regulator, BMKG serta instansi terkait lainnya akan melakukan evaluasi terhadap operasional bandara setiap satu jam sekali dengan melihat perkembangan cuaca.
Berkaitan dengan pembukaan operasional penerbangan bandara setempat, pihaknya telah mengeluarkan surat pemberitahuan kepada personel penerbangan di dunia atau Notam dengan nomor C-2527/15.
Sebelumnya Bandar Udara Internasional Ngurah Rai, Bali, kembali ditutup mulai Minggu (8/11) pukul 21.45 Wita hingga diperkirakan Senin (9/11) pukul 08.45 Wita karena abu vulkanik Gunung Barujari di Lombok mengarah ke Pulau Dewata. Penutupan itu dinyatakan melalui Notam (Notice to Airman) dengan nomor A2524/15.
Sebagai dampak penutupan tersebut, 17 jadwal penerbangan baik domestik maupun internasional terpaksa dibatalkan. Maskapai yang membatalkan jadwal itu yakni Garuda Indonesia sebanyak lima jadwal penerbangan, AirAsia (3) dan Malindo Air, China Southern Airlines, China Eastern Airlines, Qatar Airways, Korean Air Philipines Air, Asiana Airlines, Brunei Airlines, Sriwijaya Air masing-masing satu jadwal penerbangan.