Ahad 08 Nov 2015 22:09 WIB

Bandara Ngurah Rai Kembali Ditutup Hingga Besok

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Teguh Firmansyah
Sejumlah warga negara asing tertidur saat menunggu informasi penerbangannya di Terminal Internasional Bandara Ngurah Rai, Denpasar, Kamis (5/11).   (Antara/Nyoman Budhiana)
Sejumlah warga negara asing tertidur saat menunggu informasi penerbangannya di Terminal Internasional Bandara Ngurah Rai, Denpasar, Kamis (5/11). (Antara/Nyoman Budhiana)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengoperasian bandar udara internasional I Gusti Ngurah Rai kembali ditutup mulai Ahad (8/11) pukul 21.45 hingga Senin (9/11) pukul 08.45 WITA.

Hal tersebut didasarkan hasil evaluasi terakhir pada pukul 21.30 WITA oleh Manajemen Crisis Center terkait erupsi volcano actually activity atau aktivitas Gunung Barujari Rinjani.

Mereka memperhitungkan hasil data citra satelit Himawari, BMKG, dan VAAC. "Hasil inspeksi pesawat, bandar udara, lingkungan bandar udara dari jam 20.30 hingga 21.30 WITA terjadi perubahan mendadak dan ditemukan jejak VA di bandara Ngurah Rai serta kawasan sekitar bandara dan di beberapa lainnya," ujar Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Perhubungan, JA Barata dalam siaran persnya, Ahad (8/11).

Sebelumnya, Bandara Ngurah Rai, juga ditutup pada Rabu (4/11) hingga besok (5/11) pukul 08.45 WITA. Penutupan tersebut tak lain akibat meningkatnya intensitas aktivitas vulkanik Gunung Rinjani.

Erupsi Gunung Barujari yang berada di dalam Kaldera Gunung Rinjani, di Pulau Lombok, Provinsi NTB bermula pada Rabu (4/11) pukul 02.45 WITA.  Sebaran abu ke arah barat daya hingga barat laut dari pusat letusan dengan kecepatan 10 knots, pada lapisan permukaan hingga ketinggian 14 ribu kaki.

Pada pagi letusan dari permukaan laut mencapai 3.800 meter di atas permukaan laut, atau 1.500 meter dari puncak Gunung Barujari. Tinggi puncak Gunung Barujari 2.300 meter di atas permukaan laut. Condong asap mengarah ke Barat mengikuti arah angin. Letusan dan amplitudo di posisi 40 milimeter.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement